Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Tuntut Penutupan Tambang, Masyarakat Adat Bakar Alat Berat Perusahaan Nikel di Raja Ampat

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Sofyan Akbar
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Penampakan sebuah alat berat milik yang disebut perusahaan nikel di Raja Ampat terbakar. (Foto: dok kabargunung)

Nusantaraterkini.co, PAPUA - Masyarakat adat di Kabupaten Raja Ampat disebut melakukan aksi pembakaran terhadap alat berat ekskavator milik salah satu perusahaan tambang nikel yang beroperasi di wilayah adat mereka, Sabtu (8/6/2025) sekitar pukul 12.00 WIT.

Aksi ini merupakan bentuk kemarahan dan penolakan masyarakat terhadap kehadiran industri ekstraktif yang dinilai merusak lingkungan, mengancam ruang hidup, dan mengabaikan hak-hak masyarakat adat.

Dalam orasi yang disampaikan di lokasi kejadian, tokoh masyarakat adat menyatakan penolakan atas tambang ini.

BACA JUGA: Kapolda Papua Barat Daya Tegaskan Isu Masyarakat Adat Bakar Alat Perusahaan Nikel di Raja Ampat Hoaks

“Kami sudah cukup bersabar. Wilayah kami adalah kawasan konservasi, tapi perusahaan ini justru menghancurkan hutan, mencemari sungai, dan merusak kampung kami. Kami minta tambang ini ditutup sekarang juga," katanya mengutip kabargunung.

Masyarakat juga menegaskan bahwa mereka tidak pernah memberikan persetujuan bebas, didahului, dan diinformasikan (FPIC) atas masuknya aktivitas tambang di wilayah adat mereka.

BACA JUGA: Ini 5 Perusahaan yang Garap Tambang Nikel di Raja Ampat: Izin Diterbitkan Pemerintah Pusat dan Pemda

Mereka menilai kehadiran perusahaan merupakan pelanggaran serius terhadap hak masyarakat adat dan kelestarian alam Raja Ampat yang dikenal sebagai warisan dunia.

Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa dalam aksi ini, namun masyarakat adat menyatakan akan terus melakukan aksi penolakan hingga pemerintah pusat dan daerah mengambil langkah tegas untuk menghentikan operasional perusahaan nikel di wilayah Raja Ampat.

(Akb/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan