Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Soal Mundurnya Airlangga, Pengamat: Langkah Jokowi atau Gibran untuk Jadi Ketum Golkar

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Airlangga Hartarto. (Foto: istimewa)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Airlangga Hartarto secara resmi mundur dari Ketum Partai Golkar. Sontak mundurnya Airlangga memunculkan beragam spekulasi terkait penyebabnya.

Dalam pidatonya, Airlangga beralasan mundur dari Ketua Umum Golkar demi stabilitas transisi pemerintahan dan kesolidan partai.

Namun, ada beberapa pengamat yang menilai alasan mundurnya Airlangga tidak sebatas itu.

Menanggapi itu, Pengamat politik Ujang Komarudin beranggapan mundurnya Airlangga demi memuluskan langkah Jokowi ataupun Gibran untuk salah satu dari mereka menjadi Ketua Umum Golkar.

Ia mengatakan langkah apapun akan ditempuh trah Jokowi untuk memuluskan langkahnya menjadi orang nomor satu di Golkar meski harus menabrak AD/ART dari partai berlambang beringin tersebut.

"Ya bisa jadi kalau Airlangga mundur, bisa jadi kalau nggak Jokowi atau Gibran (menjadi Ketua Umum Golkar)," katanya, Senin (12/8/2024).

"Jadi saya melihatnya bahwa tidak mungkin Airlangga mundur kalau tidak ada tekanan. Bisa jadi tekanan itu agar Airlangga mundur untuk memberi ruang gerak Gibran atau Jokowi untuk menjadi Ketua Umum Golkar meskipun dengan menabrak aturan apapun," sambungnya.

Di sisi lain, Ujang menilai mundurnya Airlangga tidak memengaruhi internal Partai Golkar.

Menurutnya, Partai Golkar sudah berpengalaman sejak lama dalam menghadapi permasalahan politik dan hukum apapun sejak era kepemimpinan Akbar Tandjung hingga Setyo Novanto.

"Golkar ketika dihajar kasus korupsi Alquran 2014, biasa-biasa saja, masih partai besar. 2019 dihajar kasus korupsi ketua umumnya dan sekjennya juga biasa-biasa saja," katanya.

"Kalau 2024, Golkar suaranya signifikan naik. Jadi dengan konteks Golkar gonjang-ganjing pun sudah biasa di dalam Partai Golkar," jelasnya.

Sementara itu, merespon disampaikan Ujang soal mundurnya Airlangga karena disinggung soal Jokowi Gibran. Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum (Ketum) Golkar merupakan keputusan pribadi dan tidak ada intervensi pihak eksternal.

"Pak Airlangga itu manusia yang mandiri. Pak Airlangga tentu mempunyai pertimbangan yang matang sampai mengambil keputusan yang sepenting itu," ujarnya.

"Dari apa yang saya tangkap disampaikan Pak Airlangga tadi pagi itu, Pak Airlangga sudah memikirkan bahwa pengunduran diri itu untuk kebaikan semua. Kebaikan dirinya, kebaikan keluarganya, kebaikan Partai Golkar, kebaikan bangsa dan negara," imbuhnya.

Lebih lanjut Doli mengatakan alasan pengunduran diri Airlangga adalah alasan pribadi. Menurutnya, keputusan tersebut juga telah dirapatkan dan menjadi keputusan keluarga.

"Keputusan pengunduran itu juga sudah dirapatkan dan sudah jadi keputusan keluarga. Jadi saya mohon, kepada kawan-kawan, kita hormati keputusan Pak Airlangga yang sangat personal dan sangat pribadi dan kita tidak usah lagi mengait-ngaitkan apa latar belakang dan seterusnya, atau mengaitkan dengan siapa saja," katanya.

Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar di Jakarta pada Minggu (11/8/2024).

Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga dalam video tersebut.

(cw1/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan