Rumah Menteri di IKN Rampung Pertengahan Tahun 2024, Kabarnya Ada Dua Konsep
Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Rumah menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya akan dibangun dengan konsep klasik dan moderen. Pembangunan sudah mencapai 39 persen. Rumah menteri direncanakan rampung pertengahan tahun 2024.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengaku semua rumah menteri di IKN sudah dibangun.
Desain rumah, akunya, tidak akan sama dengan desain rumah susun bagi aparatur sipil negara (ASN). Jadi, akunya, ada dua alternatif model bangunan rumah menteri, yakni klasik dan moderen.
“Mungkin beda dong, ya kan peruntukannya untuk menteri, perkiraaan menterinya kuran lebih seperti apa, tapi kita siapkan nanti beberapa alternatif, desain juga, ada yang klasik dan ada yang moderen,” terangnya.
Pembangunan Rumah Menteri Pakai Produk Dalam Negeri
Untuk mengisi furnitur unit rumah tersebut, juga ditegaskan akan mementingkan produk dari dalam negeri.
Mengingat, akunya, ada aspek tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang jadi perhatian dalam pembangunan IKN.
Pembangunan rumah menteri di IKN Nusantara digarap oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk, kerjasama dengan operasi (KSO) dengan PT Ciriajasa Engineering Colsultant (CEC).
Sedangkan paket manajemen konstruksi pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di KIPP IKN akan dilaksanakan oleh PT Yogya Karya (Persero), PT Indah Karya (Persero), PT Surya Perkasa Raya KSO.
Lebih Banyak Pohon
Perlu diketahui, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengaku progres pembangunan rumah menteri di IKN sesuai dengan rencana.
Pihaknya juga mengakomodir permintaan Presiden Jokowi untuk menghadirkan lebih banyak pohon di lingkungan rumah menteri nantinya.
“Progres pembangunan masih sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan kami akan menanam pohon lebih banyak agar rumah jabatan menteri ini hijau dan meminimalisir penebangan seperti konsep pembangunan IKN yakni Forest City,” terangnya.
Seperti diketahui, sebanyak 36 unit rumah jabatan Menteri akan dibangun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di lokasi KIPP IKN tepatnya di Persil 104 sebanyak 24 unit dan Persil 105 sebanyak 12 unit lengkap dengan prasarana, sarana dan utilitasnya.
Proses pembangunan dimulai sejak 7 Desember 2022 lalu dan diharapkan selesai awal bulan Juni 2024 mendatang.
Langkah penyesuaian desain bangunan terhadap kontur lahan yang ada serta untuk efisiensi cut and film, maka rumah tapak jabatan menteri menggunakan dua tipologi rumah yakni tipe upslope digunakan pada kondisi elevasi area belakang rumah lebih tinggi dari jalan dan tipe downslope yang digunakan pada kondisi elevasi area belakang rumah rendah dari jalan.
“Ada juga 32 unit rumah yang konstruksinya sedang dibangun dan sisanya sebanyak 4 unit akan segera dibangun. Ada dua tipe rumah jabatan menteri yakni Downslope sebanyak 11 unit dan Upslope 25 unit dan kami harap semua proses konstruksi bisa selesai tepat waktu,” terangnya.
Bisa Dihuni Juni 2024
Kementerian PUPR di bawah komando Menteri Basuki Hadimuljono atau yang sering dipanggil Pak Bas terus mengebut pembangunan rumah tapak jabatan menteri (RTJM) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Targetnya, rumah menteri di IKN itu bisa dihuni pada pertengahan Tahun 2024 mendatang.
Direktur Jenderal Perumahan PUPR Iwan Suprijanto mengaku pembangunan rumah menteri sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu.
“Untuk rumah jabatan menteri sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Insha Allah di pertengahan tahun depan, seluruhnya sudah bisa dimanfaatkan,” katanya.
Menurut informasi yang diterima, pekan ketiga Agustus 2023, progres pembangunan rumah menteri telah mencapai 22,86 persen. Ini meningkat cukup cepat dibandingkan data per 10 Juli 2023 dengan progres 16,8 persen.
Dua Lantai
Rencananya akan dibangun sebanyak 36 RTJM di dua kawasan yaitu 12 unit di persil 104 dan 24 unit di persil 105 IKN Nusantara.
RTJM dibangun Direktorat Jenderal Perumahan setinggi dua lantai. Pada lantai bawah tanah diperuntukkan kamar tidur supir, kamar mandi dan ruang jaga. Pada lantai pertama merupakan area kedinasan sedangkan di lantai kedua merupakan area privat keluarga.
Adapun luas lahan per unit rumah tapak sekitar 1000 meter persegi dan luas bangunan sekitar 580 meter persegi lengkap dengan furniturnya.
Pembangunan konstruksi RTJM dilaksanakan oleh PT Adhi Karya Ciriajasa Engineering & Management Consultant KSO dan pengawas dari PT Yogya Karya.
(Akb/nusantaraterkini.co)
Sumber Liputan6