Nusantaraterkini.co, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal mendukung penurunan tarif AS kepada Indonesia yang semula 32 menjadi 19 persen usai negosiasi Presiden Prabowo dengan Presiden Donal Trump.
"Dengan penurunan itu adalah sebuah bukti bukan hanya menang kalah, tetapi bukti efektivitas diplomasi. Dan kedua, betapa kuatnya bargaining position kuatnya Indonesia," kata Daeng Ical sapaan akrabnya, Jumat (18/6/2025).
BACA JUGA: Ribuan Warga Jalan Aluminium Tolak Eksekusi Lahan Tanah, Puluhan Petugas Diterjunkan
"Jadi di satu sisi kita dianggap lemah, tetapi disisi lainnya lagi hubungan antara Indonesia dan AS tidak boleh stag (berhenti). Dan itu menandakan kalau kita sangat berkontribusi dalam posisi itu," sambung bekas Wakil Wali Kota Makkasar ini.
Lebih lanjut Daeng Ical menjelaskan, dirinya coba berkomunikasi langsung dengan pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) dimana ada beberapa bidang yang secara khusus diminta AS.
"Jadi yang dapat tarif 19 persen itu, kemudian mereka bebas disini itu adalah kesempatan memberikan penguatan kepada bidang itu supaya daya saing tidak turun karena itu kita butuh afirmatif action," ujar legislator dapil Sulsel ini.
"Yang pajaknya tadi 10 persen bebaskan, lalu tax holiday berikan supaya produk ini mampu bersaing dengan produk impor dari AS,'" lanjutnya.
Karena itu Daeng Ical menilai ini kesempatan bagi Indonesia, begitu Pemerintah naikkan kekuatan bargainig atau kekuatan produk maka kalau di eskpor ke luar lagi akan jauh lebih kuat.
BACA JUGA: Kordinator Aksi Tutup TPL: Perjuangan Menyuarakan Tutup TPL tak akan Berhenti
"Jadi ada blacing in the guest yang kita jual disitu, makanya kita minta kemendag evaluasi kalau ada kualitas bisa di upgrade kenapa tidak. Dan ini harus dijadikan contoh moment kualitasnya jika ada perlakuan khusus atau specialis treatment bagi industri-industri yang terdampak langsung dari perjanjian kita dengan AS," tegasnya.
(cw1/nusantaraterkini.co)