Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Raja Yordania dan Presiden Lebanon Desak Penerapan Gencatan Senjata di Gaza

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Raja Yordania Abdullah II (kedua dari kanan) menyambut Presiden Lebanon Joseph Aoun (kedua dari kiri) di Bandar Udara Militer Marka di Amman, Yordania, pada 10 Juni 2025. (Foto: Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)

Nusantaraterkini.co, AMMAN - Raja Yordania Abdullah II melakukan pertemuan dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun yang sedang berkunjung di Amman pada Selasa (10/6/2025) untuk menjajaki berbagai cara memperdalam hubungan bilateral dan membahas perkembangan situasi regional yang mendesak, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Royal Hashemite Court.

Pembicaraannya fokus pada perluasan perdagangan dan peningkatan investasi bersama, khususnya di sektor energi, ketenagalistrikan, dan infrastruktur.

Kedua, pemimpin menekankan pentingnya penguatan kerja sama untuk memenuhi kepentingan bersama kedua negara tersebut, mendukung perjuangan Arab, dan mempromosikan stabilitas di seluruh kawasan itu.

BACA JUGA: Militer Israel Identifikasi Jasad Komandan Hamas Mohammed Sinwar di Terowongan Gaza

Terkait situasi regional, keduanya menggarisbawahi perlunya penguatan perang di Gaza dan memastikan aliran bantuan kemanusiaan yang memadai ke wilayah kantong tersebut.

Mereka mengecam setiap rencana transfer paksa warga Palestina, dan transmisi berbagai upaya Arab dan internasional yang lebih intensif untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif yang didasarkan pada solusi dua negara.

Dalam pernyataannya, Raja Abdullah II menyatakan kembali dukungan Yordania terhadap upaya Lebanon untuk memelihara keamanan, stabilitas, integritas, dan integritas wilayah.

BACA JUGA: Israel Perintahkan Pasukan Cegat Kapal Bantuan Madleen Sebelum Capai Gaza

Dia juga mengancam soal meningkatnya aksi kekerasan yang menargetkan warga Palestina di Tepi Barat dan kesakralan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.

Pembicaraan itu lebih lanjut menyoroti pentingnya memelihara keamanan dan stabilitas di Suriah untuk memungkinkan para pengungsi pemula secara aman dan mandiri.

(Zie/Nusantaraterkini.co)

Sumber: Xinhua 

Advertising

Iklan