Temukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Nusantaraterkini.co, Jakarta - Presiden AS Donal Trump resmi menetapkan 32 persen untuk Indonesia jika akan mengeskpor barangnya ke negeri Paman Sam itu.
Ketua komite IV DPD Nawardi meminta Pemerintah agar segera merespon hal tersebut dengan mengeluarkan kebijakan demi menyelamatkan perekonomian nasional.
BACA JUGA: Tembak Petugas Saat Digerebek, Pasutri Bandar Narkoba Diringkus Polisi di Binjai: BB 1 Kg Sabu
"Ekonomi Indonesia tetap maju meskipun nanti ini akan berdampak terhadap UMKM, industri manufaktur dan ekspor kita di AS karena efek tarif Trump. Tapi saya yakin ini harus segera Pemerintah harus merespon hal ini dengan menyiapan kebijakan ataupun stimulus-stimulus," katanya, Rabu (9/7/2025).
Ia berpandangan, kalau kemarin disampaikan Pemerintah untuk tahap pertama mengeluarkan stimulus 33 Triliun, kedua 24 sekian triliun dengan begitu tarif 32 persen.
Diharapkan Nawardi ada stimulus lanjutan yang bisa terutama meringankan beban industri dan masyarakat terutama agar daya beli masyarakat tidak berkurang.
"Karena kalau sampai daya beli berkurang ini pasti akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di tahun 2025, 5 persen hingga 5,5 persen di tahun 206 tidak akan tercapai apabila tidak ditangani dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut Nawardi menilai, Pemerintah perlu mencari alternatif negara lain dengan mengalihkan ke pasar-pasar baru yang diterima. Ia pun yakin pasar-pasar baru yang belum disentuh Indonesia apalagi sudah masuk ke dalam BRICS.
BACA JUGA: 4 Kios dan 1 Rumah Terbakar di Kota Padangsidempuan
"Saya yakin negara-negara tergabung BRICS ini bisa diajak bekerjasama dan sama-sama merespon tarif Trump yang tidak hanya bagi Indonesia, tapi berlaku di seluruh dunia," terang dia.
"Karena tarif Trump ini seakan-akan menciptakan tatanan dunia baru dalam ekonomi dan politik karena itu perlu direspon segera dengan bijak terutama melalui stimulus dan dengan deregulasi.oleh Pemerintah," tegasnya.
(cw1/nusantaraterkini.co)
