Nusantaraterkini.co, MEDAN - Polda Sumatera Utara (Sumut) bersama jajarannya berhasil mengungkap 954 kasus premanisme dalam kegiatan Operasi Pekat Toba 2025.
Dari jumlah kasus tersebut sebanyak 1.130 pelaku aksi premanisme berhasil diamankan.
Wakapolda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana menyampaikan, operasi ini seluruhnya didedikasikan untuk melakukan pemberantasan aksi premanisme baik sekelompok orang, ormas maupun perorangan yang tidak hanya meresahkan masyarakat tapi juga investor yang berinvestasi di Sumut.
"Kita ketahui bahwa aksi premanisme sudah menjadi fenomena yang telah menjadi perhatian menyeluruh dan Bapak Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan bagaimana premanisme ini dihapuskan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya saat memberikan keterangan pers di Mapolda Sumut, Kamis (15/5/2025).
Baca Juga: MPR Minta Pelaku Premanisme terhadap Investor Ditindak Tegas
Tindak lanjut dari perintah tersebut, sambung Rony, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya termasuk Polda Sumut yang ditindaklanjuti oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dengan menggelar Operasi Pekat Toba 2025 terhitung sejak tanggal 1 Mei 2025.
"Dari 1.130 orang yang amankan karena terindikasi terlibat aksi premanisme, sebanyak 952 orang dilakukan pembinaan dan sisanya menjalani tahap penyidikan," jelasnya.
Dari penindakan terhadap aksi premanisme itu, Rony menyebutkan turut disita barang bukti berupa, sepeda motor, handphone, kartu parkir, baju parkir, senjata tajam serta kayu.
"Para pelaku premanisme yang ditangkap itu berdasarkan pemeriksaan terlibat berbagai kasus tindak pidana seperti pemerasan, pungli, menganggu perekonomian masyarakat serta investasi," sebutnya.
Lebih lanjut, Rony berharap dengan dilakukannya penindakan terhadap para pelaku premanisme itu situasi kamtibmas dan investasi di Sumut bisa berjalan dengan aman, nyaman dan kondusif.
Baca Juga: Pemberantasan Premanisme jadi Prioritas, Kemenko Polkam Dorong Penegakan Hukum dan Pembinaan
"Itulah makanya kemudian dalam Operasi Pekat Toba ini kita betul-betul melakukan langkah nyata untuk bersama-sama seluruh stakeholder terkait, baik Pemda, kelompok masyarakat, alim ulama maupun tokoh masyarakat untuk sama-sama melakukan penindakan terhadap aksi premanisme di Sumut," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono, menambahkan, para pelaku premanisme yang diamankan itu juga terindikasi tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas).
"Untuk ormas mananya akan saya sensor dulu karena perlu pendalaman mengingat banyaknya ormas-ormas di Sumatera Utara. Penindakan terhadap pelaku premanisme ini bersifat tegas dan terukur," tandasnya.
(zie/Nusantaraterkini.co)