Nusantaraterkini.co, MEDAN – Menjelang perayaan Natal, lonjakan harga Andaliman mencapai Rp 600.000 per kilogram menjadi sorotan utama di Pasar MMTC Medan.
Kenaikan ini membuat pedagang dan pembeli menghadapi dilema, terutama karena andaliman adalah bahan bumbu penting dalam masakan khas Batak yang selalu dicari saat hari raya.
Linda (60), salah seorang pedagang di pasar tersebut, menyampaikan bahwa harga Andaliman mulai melonjak drastis sejak awal pekan ini. Sebelumnya, harga bumbu ini berkisar antara Rp200.000 hingga Rp300.000 per kilogram.
“Harganya sangat luar biasa mahal, tapi walaupun mahal masyarakat tetap membeli, terkhusus orang Batak. Karena kalau tidak ada Andaliman, bukan hari raya namanya,” ujar Linda kepada Nusantaraterkini.co, pada Kamis (26/12/2024).
Tak hanya Andaliman, Bawang Batak yang juga menjadi pelengkap bumbu masakan mengalami kenaikan signifikan. Harganya kini mencapai Rp50.000 per kilogram, naik dari harga normal Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram.
“Kenaikan ini selalu terjadi menjelang Natal karena peminatnya banyak sekali,” tambah Linda.
Meski demikian, beberapa pedagang memilih untuk tidak menjual Andaliman.
Harga modal yang tinggi membuat keuntungan sulit diraih.
Salah seorang pedagang, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa tingginya harga menyebabkan banyak pembeli hanya mampu membeli dalam jumlah kecil.
“Modalnya saja sudah Rp500.000 per kilogram, jualnya mau berapa? Kalau dikasih murah, saya rugi. Jadi lebih baik tidak saya jual,” keluhnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa ketersediaan Andaliman pun mulai menipis, sehingga memicu kenaikan harga lebih lanjut. Kenaikan harga ini memberikan tekanan besar, baik bagi pedagang yang sulit menjual dagangannya, maupun bagi masyarakat yang tetap berusaha memenuhi kebutuhan bumbu khas untuk perayaan Natal.
(cw9/nusantaraterkini.co)