Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kunjungi PWI, Prabowo Subianto Sampaikan Komitmen dengan Kebebasan Pers 

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Prabowo Subianto dalam Diskusi Calon Presiden (Capres) 2024 Bicara Pers di Kantor PWI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024). (Foto: Nanda Prayoga)

Kunjungi PWI, Prabowo Subianto Sampaikan Komitmen dengan Kebebasan Pers 

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto menyatakan komitmennya dengan kebebasan pers.

Hal ini disampaikannya dalam Sesi Diskusi Calon Presiden (Capres) 2024 Bicara Pers di Kantor PWI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

“Begini, saudara-saudara, saya orang yang percaya dengan demokrasi. Saya kira saya sudah buktikan komitmen saya dengan demokrasi,” katanya.

Menurutnya, kebebasan pers, adalah suatu check and balances, untuk mengendalikan seorang penguasa. 

“Kalau perlu keras, kadang sakit hati kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberitahu kita something wrong ada masalah di negara kita. Sering dikatakan suatu negara yang persnya kuat, tidak ada kelaparan. Itu salah satu. Karena begitu ada kelaparan, semua tau,” jelasnya.

Bahkan saat ini, jelas Prabowo, jika pers kuat, hal seperti banjir sekalipun akan terpantau dan ketahuan, sehingga semua bisa membantu. Malah, diakuinya, dia dan partainya tak akan mungkin bisa berkembang tanpa pers yang kuat.

“Menurut saya pers adalah faktor demokrasi tersebut. Dan itu situasinya begitu. Maaf ya sekarang saya juga, jelek-jelek gini, kita punya koran juga. Walaupun oplahnya gak banyak, kadang-kadang saking gak banyaknya kita bagi-bagi saja. Ada majalah, sekarang ada televisi,” tuturnya.

Lebih lanjut Prabowo juga menceritakan komitmennya dengan demokrasi. Meski dia dulu pernah dituduh ingin mengkudeta, tapi hal itu tidak terbukti.

“Saya dulu tentara, dulu banyak menuduh saya ini itu, mau kudeta ya kan. Tapi saya tidak kudeta, berkali-kali. Nggak tau mungkin muka saya muka kudeta kali,” ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menegaskan bahwa ia sangat mempercayai demokrasi selama berpuluh tahun, seperti ikut konvensi di Partai Golkar.

“Waktu itu disitu saya lihat beberapa nilai, saya bikin partai baru setapak, demi setapak, demi setapak. Saya ikut pemilu sudah keberapa kali. Sekali 2009 sebagai calon wakil presiden Ibu Mega, habis itu sebagai capres. Capres lagi, dua kali kalah,” ceritanya.

Bahkan kali ini dijelaskannya merupakan pencalonan dia yang keempat kalinya. Namun ia bersikeras pada kepercayaannya dengan proses demokrasi.

“Habis itu keempat kali, saya percaya dengan proses demokratis. Elemen dari demokrasi pertama adalah pemilihan umum. Rakyat harus bisa memilih pemimpin,” terangnya. 

(mr6/nusantaraterkini.co)