Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

KPU Sebut 8 Parpol Lolos Senayan, Formappi : Sudah Diprediksi

Editor:  Fadli Tara
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ist

Nusantaraterkini.co, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merampungkan rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional pada Rabu (20/3). Rekapitulasi dilakukan di 38 provinsi di Indonesia.

Hasilnya 8 parpol dipastikan mendapatkan kursi di Parlemen di Pileg 2024. PPP, adalah salah satu parpol sudah dipastikan tidak akan berada di Senayan.

Menanggapi hal itu, Peneliti Formappi, Lucius Karus memprediksi jika hasil pengumuman semalam dengan hasil prediksi lembaga quick count tidak jauh berbeda.

"Saya kira sih hasil real count KPU yang akhirnya menunjukkan bahwa hanya 8 dari 18 parpol peserta pemilu 2024 yang lolos ambang batas parlemen sama dengan prediksi lembaga-lembaga QC pada hari pemungutan suara," kata Lucius kepada nusantaraterkini.co, Kamis (21/3/2024). 

Dengan hasil 8 parpol yang lolos ke parlemen, menurut Lucius itu artinya misi penguatan sistem presidensial sedikit berhasil dimana parpol mempunyai kursi di parlemen menjadi tidak terlalu banyak. 

Apalagi, perolehan suara parpol-parpol umumnya memperlihatkan dinamika yang menarik. PDIP walaupun menjadi peraih suara terbanyak kali ini dan sudah tiga kali berada di posisi sebagai peraih suara terbanyak pemilu legislatif tetap saja tak bisa begitu berbangga karena sesungguhnya ada penurunan dari jumlah suara yang mereka peroleh di Pemilu 2019 lalu. Terlebih, berkurangnya suara pemilih pada parpol seharusnya menunjukkan menurunnya jumlah pemilih yang percaya kepada partai itu. Itu artinya kinerja parpol tidak terlalu bagus.

"Capaian suara PDIP yang hanya selisih kurang lebih 1 % dari Partai Golkar yang berada di urutan kedua membuat PDIP tak bisa terlalu merasa dominan terhadap parpol-parpol lain. Dalam konversi kursi mungkin saja selisih antara PDIP dan Golkar akan sangat sedikit. Jadi ya bangga karena menjadi peraih suara terbanyak 3 kali berturut-turut tetapi mestinya juga sedih karena penurunan perolehan yang terjadi," tegasnya.

Lebih lanjut Lucius menilai, sementara 7 parpol lain yang lolos ke parlemen semuanya menunjukkan grafik peningkatan jumlah suara. PPP yang sekoalisi dengan PDIP di Pilpres juga mengalami penurunan perolehan suara hingga menggagalkannya mencapai ambang batas 4%.

"Saya kira dari perolehan suara parpol-parpol parlemen saat ini dengan penurunan capaian hanya pada PDIP dan PPP menunjukkan bahwa ada efek dukungan terhadap pasangan calon pilpres pada parpol-parpol ini. Menurunnya suara PDIP dan PPP tak lepas dari capaian pasangan calon presiden yang didukung keduanya yakni Ganjar-Mahfud," tandasnya .

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merampungkan rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional pada Rabu (20/3). Rekapitulasi dilakukan di 38 provinsi di Indonesia.

Berdasarkan hasil rekapitulasi, PDIP mendulang suara paling banyak pada pemilu kali ini. Posisi kedua ditempati Golkar. Posisi selanjutnya diisi Partai Gerindra dan PKB.

Dalam pemilu kali ini, PPP dan PSI meraih suara di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen. Sementara suara sah nasional adalah 151.796.630 suara.

Berikut rincian perolehan suara partai politik di tingkat nasional berdasarkan nomor urut di Pemilu 2024.

PKB 16.115.655

Gerindra 20.071.708

PDIP 25.387.278

Golkar 23.208.654

NasDem 14.660.516

Partai Buruh 972.910

Partai Gelora 1.281.991

PKS 12.781.353

PKN 326.800

Hanura 1.094.588

Garuda 406.883

PAN 10.984.003

PBB 484.486

Demokrat 11.283.160

PSI 4.260.169

Perindo 1.955.154

PPP 5.878.777

Partai Ummat 642.545

Dengan perolehan suara itu, terdapat 8 partai yang memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen yakni sebagai berikut.

PDIP (16,72 persen)

Golkar (15,28 persen)

Gerindra (13,22 persen)

PKB (10,61 persen)

NasDem (9,65 persen)

PKS (8,42 persen)

Demokrat (7,43 persen)

PAN (7,23 persen).

(cw1/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan