Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Ketua DPD: Pancasila Membawa Misi Perdamaian dan Kemakmuran Universal

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ketua DPD Sultan B Najamudin. (Foto: dok SBN)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin mengatakan ajaran dan nilai-nilai Pancasila mengandung misi universal dalam mewujudkan perdamaian, keadilan dan kemakmuran kolektif umat manusia.

"Pancasila membawa misi perdamaian dan kemakmuran universal, di mana toleransi dan gotong royong menjadi fondasi utama dalam kehidupan berbangsa. Tanpa toleransi dan kolaborasi, nilai-nilai Pancasila akan kehilangan maknanya," ujarnya, Senin (10/2/2025).

Senator Bengkulu itu menyampaikan, perayaan ini merupakan wujud nyata dari semangat persaudaraan kemanusiaan yang diusung oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed El-Teyeb.

Baca Juga: Ketua MPR: Setiap Pemimpin Harus Punya Tekad Mempertahankan Pancasila

Menurutnya, hingga kini masih banyak terjadi diskriminasi, intoleransi, dan bahkan kekerasan etnis di berbagai belahan dunia, yang mengancam perdamaian dan kehidupan yang lebih baik.

Sebagai bagian dari perayaan ini, peserta juga mendengarkan pesan perdamaian dari Paus Fransiskus dan Grand Syaikh Al-Azhar Al-Sharif melalui video. Selain itu, para pemuka agama dari berbagai majelis di Indonesia akan menyampaikan doa bersama untuk dunia yang lebih damai.

Sultan menekankan, meskipun Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, negara ini bukan negara Islam, melainkan negara bangsa yang menjunjung tinggi nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial.

"Sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki pandangan hidup dan ideologi negara yang khas, yaitu Pancasila. Sebuah konsensus kebangsaan yang berisikan prinsip-prinsip ketuhanan, persatuan, kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan sosial," katanya.

Baca Juga: Plt Wali Kota Medan Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Balai Kota

Ia juga menegaskan, para pemimpin agama memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial, terutama di tengah tantangan global seperti konflik geopolitik, bencana alam, dan perubahan iklim.

"Para tokoh agama merupakan teladan dalam memperkuat solidaritas kemanusiaan dan menjaga keseimbangan lingkungan" tegasnya.

Dalam suasana geopolitik dunia yang masih mengandalkan kekuatan persenjataan dan eksploitasi ekonomi yang berujung pada pertumpahan darah, lanjut Sultan, kita membutuhkan pegangan moral yang lebih moderat.

"Perdamaian, keadilan, dan kemakmuran hanya dapat terwujud jika setiap negara mampu mengedepankan sikap toleran dan berkolaborasi," tutupnya.

(cw1/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan