Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Jauh di masa lalu, sebelum dunia seperti yang kita kenal saat ini, terdapat sebuah kaum legendaris yang dikenal karena kekuatan dan ukuran tubuh mereka yang luar biasa.
Kaum ini dikenal sebagai kaum Jabarun, manusia raksasa yang memiliki tubuh sebesar pohon-pohon besar. Kisah ini dimulai pada masa Nabi Musa Alaihissalam, ketika beliau memimpin Bani Israel keluar dari perbudakan di Mesir yang dipimpin oleh Firaun dan bala tentaranya.
Salah satu mukjizat terbesar yang diperlihatkan Nabi Musa adalah pertunjukan kekuatan Allah yang menakjubkan. Setelah perjalanan panjang dan penuh rintangan, Nabi Musa dan Bani Israel akhirnya tiba di tanah yang dijanjikan, yaitu tanah Kanaan.
Tanah ini merupakan tempat yang penuh berkah dan dijanjikan Allah untuk mereka. Namun, dilansir dari laman TimelessTalks, mereka menghadapi masalah besar, yaitu keberadaan kaum Jabarun yang dikenal sebagai raksasa dengan tubuh yang sangat besar dan kuat.
nusantaraterkini.co/uploads/images/202408/image_870x_66cc5a048a1a5.jpg" alt="">
Berita tentang kaum raksasa ini cepat menyebar di kalangan Bani Israel, menimbulkan ketakutan di antara mereka. Mereka mengeluh kepada Nabi Musa, mengatakan bahwa kaum Jabarun sangat kuat dan kejam.
Baca Juga: Sisi Gelap dari Soekarno dan Soeharto, Dua Wajah Kepemimpinan Indonesia
Mereka merasa tidak akan bisa memasuki tanah itu selama kaum Jabarun masih ada di sana. Meskipun ada ancaman besar dari kaum Jabarun, Nabi Musa tetap teguh dan berdoa kepada Allah untuk membantu mereka. Namun, kekhawatiran Bani Israel terus berlanjut. Mereka bahkan mengirim pengintai untuk memeriksa keadaan di tanah Kanaan.
Para pengintai kembali dengan laporan tentang buah anggur raksasa yang mereka temui di kebun kaum Jabarun, menunjukkan betapa besar dan kuatnya kaum raksasa tersebut.
Ketidakberanian Bani Israel untuk melawan kaum Jabarun menyebabkan Allah menurunkan hukuman kepada mereka. Mereka harus mengembara di padang pasir selama 40 tahun sebagai akibat dari ketidakpercayaan dan ketidakberanian mereka.
Dalam periode ini, mereka menghadapi berbagai kesulitan, namun Allah terus memberikan bantuan berupa makanan dari langit, seperti burung puyuh dan manna. Akhirnya, setelah 40 tahun, Bani Israel dapat memasuki tanah yang dijanjikan, meskipun banyak dari generasi yang sebelumnya tidak dapat menyaksikannya.
Kisah ini mengajarkan tentang kepercayaan kepada Allah dan pentingnya keberanian dalam menghadapi tantangan besar.
(Akb/nusantaraterkini.co)