Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kader PDIP Tak Masuk Kabinet, Pengamat: Hak Megawati

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Luki Setiawan
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Prabowo saat mengumumkan kabinet. (Foto: istimewa)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan tidak ada kader partai berlambang kepala banteng moncong putih yang masuk dalam kabinet Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai hal itu wajar saja dan sepenuhnya hak penuh dari PDIP maupun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ya kalau memang PDIP secara formal tidak masuk kabinet itu sepenuhnya hak PDIP dan Megawati untuk tidak menepatkan kader partai di kabinet tapi kita sama-sama tahu Budi Gunawan dan Sri Mulyani orang dekat Megawati dan orang se-Indonesia pun paham itu," katanya kepada Nusantaraterkini.co, Senin (21/10/2024).

Ujang pun menanti hal menarik apa sedang dipersiapkan oleh partai pemenang Pileg 2024 ketika sudah mendeklarasikan tak masuk kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Ya kita tidak tahu permainan apa sedang dimainkan PDIP, terkait dengan persoalan itu. Kembali ke persoalan itu apapun keputusan PDIP harus dihormati apakah masuk kabinet atau koalisi atau tidak itu sikap PDIP kita tunggu saja," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memastikan tidak akan ada kader PDIP dalam kabinet Prabowo. Kendati demikian, Muzani mengklaim PDIP tidak akan menjadi oposisi bagi pemerintahan yang dipimpin Prabowo Subianto.

"Betul PDIP tidak akan menaruh kadernya dalam kabinet. Tapi bagi PDIP itu tidak berarti oposisi. PDIP itu tidak mengenal oposisi, tapi juga tidak mengenal koalisi," katanya.

Muzani mengatakan meski kader PDIP tidak berada dalam kabinet, hal tersebut belum tentu menjadikan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu akan beroposisi terhadap pemerintahan Prabowo.

"Itulah sistem presidensial. Berkoalisi tidak harus menaruh kadernya di dalam kabinet, dan kalau oposisi tidak harus mengambil langkah berseberangan dengan pemerintah," katanya.

Menurut Muzani, sikap fraksi PDIP di MPR juga menunjukkan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia mengatakan hal itu ditandai dengan hadirnya 110 anggota DPR dari PDIP saat sidang paripurna pelantikan Prabowo dan Gibran.

"Kami mengucapkan terima kasih karena kami merasakan kehangatan, ada kebersamaan yang luar biasa dalam sidang paripurna MPR yang baru saja berlangsung," katanya.

Muzani juga memastikan bahwa masuknya nama Budi Gunawan dalam kabinet bukan merupakan representasi PDIP. Dia mengatakan Budi bukanlah nama yang disodorkan oleh partai politik.

"Pak Budi Gunawan ditunjuk sebagai menteri karena orang yang dianggap ahli di bidangnya," katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Puan Maharani. Ketua DPR itu mengatakan hingga saat ini sikap PDIP terhadap pemerintah ke depannya akan dinyatakan secara resmi oleh Megawati selaku ketua umum.

"Namun kami akan mendukung pemerintahan Pak Prabowo di parlemen, tapi tidak menempatkan kader di kabinet," katanya.

Puan juga membenarkan bahwa Budi Gunawan bukanlah representasi partai banteng di dalam kabinet Prabowo-Gibran.

(cw1/Nusantaraterkini.co)