Nusantaraterkini.co, Medan– Sejumlah massa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Medan menggelar aksi unjuk rasa dengan membakar ban di depan Gedung DPRD Medan, Kamis (12/12/2024).
Aksi dimulai sekitar pukul 12.00 WIB, di mana para mahasiswa membawa ban mobil dan poster yang mendesak agar Ketua DPRD Medan, Wong Chun Sen, diperiksa oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) serta dicopot dari jabatannya.
Sayangnya, hingga aksi berakhir, tak ada perwakilan dari DPRD Medan yang muncul menemui para demonstran.
Ketua PMKRI Medan, Aldoni Sinaga, menyebutkan bahwa ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut.
"Pada hari ini, kami menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, meminta agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memeriksa Ketua DPRD Medan," ujar Aldoni pada Kamis (12/12/2024).
Tuntutan kedua, lanjut Aldoni, adalah meminta agar DPRD Medan bekerja secara kooperatif dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
"Tuntutan ketiga adalah mendesak Ketua DPRD Medan untuk mengundurkan diri dari jabatannya," tambahnya.
Aldoni juga menjelaskan alasan di balik tuntutan pencopotan Ketua DPRD Medan, Wong Chun Sen.
"Kami meminta beliau dicopot karena dia tidak bekerja secara kooperatif. Beberapa hari lalu, kami menyaksikan pembongkaran salah satu kafe di Medan oleh pihak Pemko Medan, dan pada saat itu, Ketua DPRD Medan hadir untuk menghalangi proses hukum tersebut," ujarnya.
Kafe yang dimaksud terletak dekat rel kereta api, di mana sesuai dengan undang-undang, bangunan tersebut harus memiliki jarak minimal 6 meter dari rel.
"Pemko Medan sudah mengeluarkan surat teguran terhadap bangunan tersebut, dan sesuai dengan aturan UU perkeretaapian, ada batasan ruang 6 meter dari rel," tegasnya.
Selain itu, Aldoni menambahkan bahwa kafe tersebut belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Bahkan bulan lalu, Wali Kota Medan menegaskan akan menindak bangunan tanpa IMB. Apalagi, lokasi tersebut sangat padat, dan pembongkaran akan mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan kereta api," jelasnya.
Aldoni juga mengungkapkan dugaan bahwa Ketua DPRD Medan membekingi pembatalan pembongkaran kafe tersebut.
"Mungkin ada hubungan politik antara Wong dan pemilik kafe," tutupnya.
(Cw9/Nusantaraterkini.co)