nusantaraterkini.co, JAKARTA - Erick Thohir mengaku FIFA sudah beri alarm buntut sejumlah laga liga 2 yang mengalami kerusuhan di awal tahun 2025.
Ketum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa kejadian-kejadian tersebut tidak lepas dari pengawasan FIFA.
Erick mengatakan bahwa PSSI bersama beberapa pihak akan melakukan investigasi bahkan membuat satuan tugas (satgas) khusus terkait rusuh yang terjadi di Liga 2. Ia menyebut bahwa FIFA pun telah memberikan peringatan terkait rusuh yang terjadi.
Baca Juga : Viral, Eks TNI AL jadi Bandar Narkoba di Asahan, Kabur usai Tembak Mobil Polisi saat Hendak Ditangkap
"Ya, sangat menyedihkan dan saya rasa kita akan ada investigasi [terkait kerusuhan di Liga 2]. Kemarin Pak Kapolri, Pak Jaksa Agung, juga dalam beberapa pertemuan mereka punya komitmen yang sama. Kita harus lakukan yang apa di Liga 1 (kualitas pengamanan dan penggunaan VAR) sekarang di Liga 2," kata Erick saat ditemui awak media di Jakarta dikutip kumparan, Minggu (23/2/2025).
Sejumlah laga Liga 2 memang diwarnai rusuh oknum suporter. Misalnya laga Persela vs Persijap di Tuban, Deltras vs Persibo di Sidoarjo, hingga Persipa vs Persipura di Pati. Namun, Erick Thohir tidak menjelaskan laga mana yang menarik perhatian FIFA.
Baca Juga : Heboh Lagu 'Bayar Bayar Bayar', Komisi III Usul Band Punk Sukatani jadi Duta Polri Presisi
"Saya enggak bisa bicara [laga yang mana], ada tim investigasinya. FIFA sudah mengirimkan alarm beberapa pertandingan, nanti kan ada Satgas yang dibentuk. Saya rasa Pak Kapolri, Kejaksaan, sudah punya komitmen selain yang sedang diinikan [dicek]," tutur Erick.
Bahkan sebenarnya, masalah di sepak bola Indonesia bukan cuma Liga 2. Di level teratas Liga 1 pun masih ada rusuh oknum suporter, seperti saat Persija Jakarta menjamu Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada 16 Februari lalu.
Belum lagi, sejumlah kejadian rusuh juga mewarnai Liga Nusantara. Ini menjadi PR bagi PSSI, PT LIB, dan semua pihak yang terlibat karena FIFA masih terus memantau kondisi sepak bola Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada Oktober 2022.
Sampai saat ini, belum ada larangan suporter bertandang ke markas tim lawan belum dicabut sebagai bagian dari upaya transformasi sepak bola Indonesia. Namun nyatanya, masih kerap ada penyusup di beberapa laga.
(Dra/nusantaraterkini.co).