Temukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Nusantaraterkini.co, Medan – Pemerintah Kota Medan memberikan teguran tegas terhadap sekolah yang melakukan tindakan diskriminatif terhadap siswa, seperti yang dialami MI, siswa SD swasta Abdi Sukma di Medan yang disuruh belajar di lantai akibat menunggak uang sekolah.
Teguran ini disampaikan sebagai bentuk introspeksi bagi seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, agar tidak menerapkan kebijakan yang merugikan psikologis anak didik.
BACA JUGA: Diskriminasi Pendidikan, Siswa SD di Medan Belajar di Lantai Akibat Tunggakan SPP
Ketua DPC Gerindra Medan sekaligus Anggota DPRD Sumut, Ikhwan Ritonga, dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh menjadi korban dalam permasalahan keuangan seperti ini.
Ia menegaskan bahwa tindakan yang membuat anak merasa diasingkan justru dapat merusak mental mereka.
"Jika ada siswa yang menunggak pembayaran sekolah, seharusnya pihak sekolah mencari solusi lain. Jangan sampai anaknya yang menerima dampaknya, apalagi ini menyangkut psikologis anak," ujar Ikhwan Ritonga.
Ikhwan juga menyatakan komitmennya untuk menghubungi Dinas Pendidikan Kota Medan agar segera mengusut dan memberikan teguran kepada sekolah tersebut.
"Saya akan meminta Dinas Pendidikan untuk turun tangan dan memberikan teguran keras. Kejadian ini tidak boleh terulang lagi," tambahnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Ikhwan Ritonga juga berjanji akan menanggung seluruh biaya pendidikan MI hingga ia menyelesaikan jenjang SD.
BACA JUGA: Agus Buntung Merengek Minta Keringanan jadi Tahanan Rumah
"Saya siap menanggung biaya sekolahnya hingga tamat SD, yaitu sekitar 2,5 tahun. Ini demi memastikan anak tersebut bisa terus belajar tanpa gangguan," ucapnya.
(Cw9/Nusantaraterkini.co)
