Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Diduga Dibunuh Teman Sendiri, Anggota Ormas Tewas dalam Kos di Depok

Editor:  Annisa
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Pradana saat konferensi pers. (Foto: PMJ News)

Nusantaraterkini.co - Polisi tengah menyelidiki kasus tewasnya seorang anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Indra Zulkarnaen di sebuah indekos di Beji, Depok.

Diduga korban dibunuh oleh temannya sendiri. Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa membusuk tertutup bantal di wajahnya pada Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 13.15 WIB. 

"Sampai saat ini kita masih menyelidiki keberadaan pelaku yang diduga adalah teman dari korban yang saat tersebut berada di kamar korban bersama-sama," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Senin, (12/2/2024).

Dalam TKP, Polisi menemukan gunting di tempat tidur.

"Kita kan menemukan gunting di tempat tidur, tapi kan karena sudah bercampur dengan bakteri membusuknya jenazah, ada cairan, akhirnya kita nggak bisa mengidentifikasi sidik jari," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Minggu, (11/2/2024).

"Kita menduga mereka sedang minum-minuman keras. Karena memang ada bukti ciu didalam dalam botol air mineral," lanjut dia.

Arya menyebut sidik jari di gunting yang ditemukan di TKP itu tidak dapat diidentifikasi. Sehingga tidak bisa dicocokkan dengan terduga pelaku.

"Misalnya kalau kita identifikasi sidik jari kan bisa kita bandingkan sama siapa yang kita inikan. Tapi ini kan nggak bisa dibandingkan, makanya kita tidak bisa menemukan terduga pelaku dari situ (sidik jari)," ujar dia.

Polisi belum bisa memastikan bahwa korban dibunuh dengan gunting itu. Namun, pada tubuh korban memang ditemukan luka pada leher.

"Itu (gunting) cuma ada di situ, ada luka, tapi kan kita nunggu hasil autopsi. Bisa aja gini, kadang-kadang misalnya ditusuk pakai apa terus ditaroknya itu supaya diduganya ditusuk pakai itu, kan itu bisa, padahal barang buktinya dibawa kabur," tutur dia.

Selain itu, Arya mengaku pihaknya juga telah memeriksa pemilik kos. Diketahui, pemilik kos ini sempat menghilang setelah jasad korban ditemukan.

Arya mengungkapkan, dari keterangan pemilik kos, yang bersangkutan mengaku tidak berada di lokasi saat korban kehilangan nyawanya.

"Bukti-bukti yang mengarah ke pemilik kos sebagai tersangka masih minim, dan saat ini kita terus memburu teman satunya lagi yang diduga pelaku," ujarnya.

Kemudian, Arya menyebut saat ini pihaknya juga masih mengumpulkan bukti lainnya untuk mengungkap kasus. Sebab, kamera CCTV di lokasi kejadian mati saat terjadi peristiwa tersebut.

"CCTVnya mati semua, jadi kita belum bisa dapat petunjuk dari situ," ujarnya.

(Ann/Nusantaraterkini.co)