Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Cerita Brigjen Pol Andi Syahriful Taufik Tolak Luluskan Putranya Masuk Akpol

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Brigjen Pol Andi Syahriful Taufik. (Foto: YouTube spdtressupiori)

Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Nama Brigjen Pol Andi Syahriful Taufik mendadak ramai diperbincangkan.

Pasalnya, Jenderal asal Sulawesi Selatan ini membahas fenomena isu oknum calo yang kerap dibicarakan publik dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri khususnya Akpol.

Andi Syahriful Taufik sendiri saat ini bertugas di Itwasum Polri. Dalam video yang diunggah di akun YouTube spdtressupiori, dia mengatakan bahwa tidak ada peran calo dalam seleksi Taruna Akpol, melainkan karena kemampuannya sendiri.

Ia pun menceritakan pengalamannya sempat menolak meluluskan putranya masuk Akpol karena tidak memenuhi syarat yang ditentukan. Padahal saat itu, Andi Syahriful Taufik menjabat sebagai Karo SDM di Polda Banten. 

"Yang ini apa tulisannya, proses seleksi secara bersih transparan dan akuntabel," katanya dalam video tersebut, dikutip Jumat (24/5/2024).

"Jangan pernah Anda berharap masuk polisi terus ada yang bantu kamu. Gak ada bisa dek," sambungnya.

Ia lalu menceritakan pengalamannya tidak meluluskan putranya sendiri masuk Akpol demi menjaga integritas Polri.

"Demi Allah saya puasa hari ini ya. Anak kandung saya boleh tanya ibu Fitri ini, anak kandung saya satu-satunya laki-laki, saya punya anak tiga, laki-laki, perempuan, perempuan," katanya.

"Anak saya laki-laki kepingin masuk Akpol pada saat saya karo SDM Polda Banten. Tinggi anak saya 164,5, persyaratan 165 tidak bisa, padahal saya karo SDM," jelasnya.

Di depan sejumlah pendaftar taruna Akpol, Andi Syahriful Taufik mengatakan tidak ada calo ataupun bayar membayar dalam seleksi taruna Akpol.

"Jika ada saudaramu, keluargamu, tetanggammu hari ini mengatakan, saya bisa lulus karena saya dibantu sama bapak itu, ibu itu membayar sekian, Demi Allah ya ingat ya kata-kata saya ini yang bersangkutan lulus karena kemampuan dirinya sendiri bukan karena dibantu tahu ndak permainan calo calo itu oknum itu," tegasnya.

Andi Syahriful Taufik pun menambahkan, terdapat tiga indikator dalam seleksi taruna Akpol yang harus dipenuhi.

"Sekarang kan cuman tiga nilai yang digunakan untuk menyusun ranking. Satu psikologi, satu akademik, satu kesehatan jasmani," tandasnya.

(zie/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan