Nusantaraterkini.co, CANBERRA - Hampir 2.000 warga Australia telah mendaftar untuk mendapatkan bantuan meninggalkan Timur Tengah, tunjuk data terbaru pemerintah negara tersebut.
Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers pada Rabu (18/6/2025) mengatakan lebih dari 1.000 warga negara Australia di Israel dan 870 orang lainnya di Iran telah melakukan pendaftaran ke Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (Department of Foreign Affairs and Trade/DFAT) untuk mendapatkan bantuan pemerintah agar dapat meninggalkan kawasan tersebut dengan aman.
Chalmers mengatakan kepada radio Australian Broadcasting Corporation bahwa pemerintah bekerja sama "sangat erat" dengan para warga tersebut melalui DFAT dan memantau dengan saksama perkembangan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
"Tentu saja, fokus utama kami adalah pada korban jiwa dari konflik yang meningkat ini," ujarnya.
"Dan fokus kami, dalam pengertian yang sebenarnya, adalah bekerja sama dengan hampir 2.000 warga Australia yang telah mengindikasikan bahwa mereka ingin keluar dari bagian dunia yang sangat berbahaya dan penuh ancaman itu saat ini."
Hingga Senin (16/6/2025), 350 warga Australia di Iran dan 300 warga Australia di Israel telah menyampaikan keinginan mereka untuk pergi kepada DFAT.
Sementara itu, Menteri Industri Pertahanan Australia Pat Conroy pada Selasa (17/6/2025) mengatakan pemerintah sedang menyiapkan rencana untuk mengevakuasi warga Australia atau membawa mereka menggunakan penerbangan komersial ketika zona udara kembali dibuka.
(fer/nusantaraterkini.co)
Sumber: Xinhua