Nusantaraterkini.co - Dalam lima tahun terakhir, jumlah pekerja asing di Jepang meningkat 40,3%. Hal ini bukan tak beralasan, lantaran upah tinggi yang ditawarkan Negeri Sakura ini bikin masyarakat hendak bekerja disana.
Melansir detikcom, Data Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang per Oktober 2023 menunjukkan angka tenaga kerja asing di Jepang berjumlah 2,05 juta orang.
Di urutan pertama, ada pekerja asal Vietnam yang menggeser China yang berada pada posisi itu tahun lalu. Sementara Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jepang melonjak hampir tiga kali lipat dibanding 2018.
Dikutip dari Nikkei, Sabtu, (16/3/2024), dalam lima tahun terakhir, jumlah perantau asal Indonesia melesat 192,2% menjadi 121.507 orang. Sementara pada tahun 2022 dan 2023 terjadi peningkatan 56%.
Hal ini karena upah di Indonesia yang rendah menjadi sebab warganya merantau ke Jepang. Negeri Matahari Terbit ini menawarkan gaji cukup tinggi bagi pekerja asing, yaitu sebesar 177.800 yen atau US$ 1.200, atau sekitar Rp 18,7 juta untuk posisi magang.
Sebanyak 56% pekerja dengan keterampilan khusus di Jepang merupakan warga negara Indonesia. Mereka bekerja di sektor manufaktur, konstruksi, perawatan dan restoran.
Badan kepegawaian yang berbasis di Tokyo, Persol Global Workforce, mulai menerima pekerja terampil di sektor pertanian tahun lalu dengan menggaet lembaga pendidikan Indonesia. Terlebih, Indonesia bercita-cita menjadi salah satu produsen pertanian terkemuka di dunia, dan ingin memperoleh ilmu dari Jepang.
Beberapa TKI dipekerjakan langsung oleh pertanian milik pribadi. Persol juga mengirim TKI untuk bekerja sementara pada musim panen.
"Ada banyak potensi di Indonesia, yang memiliki populasi 270 juta jiwa," kata Motoki Yuzuriha, presiden agen penempatan kerja Mynavi Global, dikutip dari detikcom.
"Saya pikir negara ini pada akhirnya bisa melampaui Vietnam dalam perannya di pasar tenaga kerja Jepang," lanjutnya.
Sementara, dalam lima tahun, pekerja dari Nepal meningkat 78,5% menjadi 145,587. Lebih dari 41% yang belajar di Jepang. Dan pekerja asal Myanmar melonjak 49,9% pada 2022 dan 2023 menjadi 71.188.
Lalu, dalam lima tahun, jumlah pekerja Amerika Serikat meningkat 5,7% menjadi 34,861, sedangkan pekerja asal Inggris meningkat 5,8% menjadi 12,945.
Sejumlah orang memilih Jepang karena biaya hidup lebih murah dibandingkan di kota-kota besar di AS dan Eropa.
(Ann/Nusantaraterkini.co)
Sumber: CNNIndonesia.com