Nusantaraterkini.co SIANTAR - Keberadaan Odong-odong di jalan raya di wilayah Pematangsiantar semakin menjadi sorotan masyarakat.
Odong-odong semakin meresahkan karena kian membahayakan pengguna jalan dan mengganggu ketenteraman.
Kendaraan yang awalnya hanya dimodifikasi untuk hiburan ini, kini sering kali beroperasi dengan mengabaikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan lainnya.
Terkadang, perilaku sopir Odong-odong yang tidak mau mengalah di jalan raya justru menjadi penyebab kemacetan dan kecelakaan.
Satu di antara kejadian yang hampir saja berujung kecelakaan dialami oleh YT, seorang pengendara, Kamis (13/02/2025) sekitar Pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Kapolres dan Forkopimda Siantar Hadiri Pawai Naga dan Barongsai Cap Go Meh 2025
Saat melintas di persimpangan Jalan Sudirman menuju Jalan WR Supratman, YT hampir terserempet Odong-odong yang tengah melaju.
Kejadian bermula saat beberapa kru Odong-odong menawarkan balon dan membujuk YT untuk naik, meskipun jalan sudah macet.
Sempat terjadi adu mulut antara YT dan pengemudi Odong-odong serta krunya, yang justru terkesan menantang dan tidak menghargai keadaan jalan yang sudah padat.
“Gak ngerti lagi, hampir nyerempet! Odong-odong ini, kendaraan sok jagoan kali di Siantar,” ujar YT kesal sambil melanjutkan perjalanannya membonceng anak dan istrinya dengan sepeda motor.
Kehadiran Odong-odong di jalan raya tidak hanya membahayakan keselamatan pengendara lain, tetapi juga mengganggu ketenangan masyarakat, terutama saat jam-jam ibadah.
Banyak warga yang mengeluhkan suara keras musik dari Odong-odong yang beroperasi di siang hari, bahkan saat azan berkumandang.
Kejadian serupa sering kali terjadi di sekitar Mesjid Raya Kota Pematangsiantar dan Mesjid di Kantor PLN, yang sangat mengganggu kekhusyukan umat beribadah.
Baca Juga: Tangkap Tiga Jaringan Pengedar Narkoba di Simalungun, Polisi Amankan Senjata Ilegal
Padahal, Odong-odong seharusnya tidak diizinkan melintasi jalan raya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) serta Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012, Odong-odong dianggap tidak layak melintas di jalan raya karena bukan angkutan umum dan hasil modifikasinya dinilai tidak aman.
Jika situasi ini terus dibiarkan, potensi kecelakaan dan kerusakan fasilitas umum akan semakin meningkat. Diperlukan tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menertibkan keberadaan Odong-odong yang kian meresahkan ini, demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat Pematangsiantar.
(rdo/nusantaraterkini.co)