Temukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Nusantaraterkini.co - Dalam rapat internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara mengungkapkan pada Kamis (21/3/2024) malam, Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dibubarkan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara saat ditanya apakah akan ada evaluasi terhadap Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno lantaran partai berlambang kabah ini tak mampu lolos ambang batas parlemen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
"Tapi tadi malam dalam rapat harian pengurus Partai Persatuan Pembangunan sudah menyatakan bahwa karena Bappilu selesai tugasnya sampai dengan tanggal 20 atau setelah pengumuman hasil rekapitulasi KPU, maka semalam Bappilu sendiri sudah kita bubarkan di internal PPP," kata Amir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/3/2024).
Menurutnya, ada kemungkinan PPP untuk mengevaluasi Sandiaga Uno atas hasil Pemilu 2024.
Namun, Amir mengaku enggan menyalahkan Sandiaga Uno sebagai penyebab menurunnya suara PPP.
"Apa pun itu akumulasi dari kerja-kerja seluruh kader. Kita juga tidak boleh menyalahkan satu dua orang," ujar Ketua Fraksi PPP DPR ini.
Hanya saja, Amir ingin memastikan tetap ada pihak yang bertanggung jawab atas pemenangan PPP dalam Pileg 2024.
"Tapi sekali lagi saya mengatakan kita tidak ingin saling menyalahkan di internal karena semua yang kita miliki adalah hasil kerja dari kolektivitas Partai Persatuan Pembangunan," kata dia.
Terkait rencana gugatan sengketa Pileg ke MK, Amir menyebut belum bisa memastikan kapan waktunya.
Ia mengatakan, PPP saat ini tengah bersiap mengumpulkan sejumlah data dan bukti gugatan sengketa untuk dibawa ke MK.
"Terkait dengan kapan kami daftar ke MK ya mungkin kalau enggak hari ini ya pasti besok karena itu kan hari terakhir. Tapi yang pasti persiapan data yang kami miliki itu, itu sudah kami kumpulkan sejak beberapa hari yang lalu," tutur Amir.
Sebelumnya, anggota Mahkamah Partai DPP PPP Abdullah Mansyur mengatakan bahwa kehadiran Sandiaga Uno tidak serta merta membawa efek elektoral bagi partai.
(Ann/Nusantaraterkini.co)
Sumber: Kompas.con
