Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

PDIP Sumut Angkat Bicara Usai Pengerusakan Rumah Tim Sukses Calegnya di Langkat

Editor:  Redaksi2
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto saat diwawancarai wartawan, Selasa (20/2/2024).

Nusantaraterkini.co, LANGKAT - DPD PDIP Sumut melalui seketarisnya Sutarto angkat bicara usai bentrokan antar tim sukses Calon Legislatif (Caleg) di Dusun V Barak Induk, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Diketahui, sebanyak enam rumah rusak dan satu sepeda motor terbakar saat bentrokan itu terjadi, pada Minggu (18/2/2024) sore. 

Salahsatu rumah yang rusak itu milik Ketua Tim Sukses Caleg Dapil V dari PDIP, bernama Sugianto Koplo. 

Sementara Caleg tersebut bernama Juriah.

"Tentu ini menjadi tanggung jawab kita semua, bahwa hak pilih setiap warga itukan punya kebebasan untuk melilih pada pileg maupun pilpres," ujar Sutarto, Selasa (20/2/2024). 

Lanjut Sutarto, oleh karena itu siapa pun warga negara Indonesia, memiliki hak pilihnya. Dan  tidak boleh ada pihak manapun melakukan intimidasi, atau melakukan pemaksaan kehendak karena itu menjadi kedaulatan masing-masing warga negara. 

"Kita berharap warga yang mendapat perlakuan Kekerasan, apakah itu intimidasi atau sampai luka, atau rumahnya yang dirusak, tentu harus mendapat perlindungan," ujar Sutarto. 

"Dan saya mengapresiasi, menghormati sepenuhnya kecepatan dari pihak kepolisian. Melakukan tindakan-tindakan yang memang untuk kondusifitas daerah itu," sambungnya. 

Sutarto mengajak semua pihak, agar menjaga kondusifitas kenyamanan bersama.

"Dan juga perlindungan warga yang mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan karena pilihan yang berbeda," ujar Sutarto.

Sedangkan itu, Ketua DPC PDIP Langkat, Ralin Sinulingga mengatakan, PDIP Perjuangan selaku partai yang legal, berhak untuk mencari suara dan dukungan diseluruh wilayah Kabupaten Langkat. 

"Dalam hal ini kami melaporkan kepada DPD dan DPP partai untuk dapat membantu kami menyelesaikan permasalahan ini. Alhamdulillah Pak Sutarto selaku Sekretaris DPD PDIP Sumut hadir mendampingi kami, dan juga BBH Kabupaten Langkat dan provinsi, ikut mengadvokasi," ujar Ralin. 

Ia berharap kepada pihak kepolisian, hal ini tidak diam ditempat, dan terus berjalan untuk diproses.

"Di mana Alhamdulillah kita mengapresiasi Polres Langkat tengah mengamankan belasan pelaku. Yang lebih penting lagi, bagaimana masyarakat yang mengungsi ke desa tetangga, agar bisa kembali ke rumah masing-masing, dalam keadaan nyaman dan tidak was-was," ujar Ralin.

Dikabarkan sebelumnya, Ketua Tim Sukses Caleg Dapil V dari Partai PDIP, bernama Sugianto Koplo (45), menceritakan kronologi bentrokan antar tim sukses itu terjadi. 

"Pada mulanya saya dan keluarga lagi tidak di rumah. Sekitar pukul 12.00 WIB, orang rumah saya minta pulang. Dan sedikit saya kasih informasi, kampung kami namanya Kampung Barak Induk, kami dulu pengungsi dari Aceh dan sekarang berdomisili di Kampung Barak Induk, Dusun V, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara," ujar Sugianto saat diwawancarai wartawan di Kantor DPRD Langkat, Senin (19/1/2024) sore. 

Lanjut Sugianto, ketiga dia tiba dirumah sekitar pukul 12.30 WIB, ia dapat tepelon dari anggotanya yang masih di ladang, bahwa habis Salat Zuhur, rumahnya mau di demo. 

"Saya tanya masalahnya apa, karena Lek Anto Koplo tidak mendukung saudara Sukardi Darmo caleg dari Partai NasDem, karena kalah katanya," ujar Sugianto menirukan pembicaraan dengan anggotanya. 

Kemudian, Sugianto sempat berkata kepada anggotanya, apa yang salah jika dirinya tidak memilih Sukardi Darmo. 

"Saya bilang apa masalahnya inikan demokrasi. Cuma karena di sana itu namanya ada hukum rimba bagi pihak sebelah," kesal Sugianto. 

Bahkan, Sugianto sempat melaporkan ke pemuka agama setempat, jika ia akan di demo warga.

"Saya bilang saya minta tolong bapak (pemuka agama) ini hadir di rumah kami atau ke emak-emak yang sudah berkumpul yang akan melakukan demo, karena saya tidak memilih saudara Sukardi Darmo sebagai Caleg NasDem yang kalah," ujar Sugianto. 

"Cuma karena emak-emak ini sudah tidak terpengaruh dengan pemuka agama, tiba-tiba rumah saya sudah dikepung, dan ada yang orasi pakai speaker," sambungnya. 

Sugianto sempat mendengar kata-kata provokasi seperti mengusir hingga teriakan warga untuk membakar rumahnya. 

"Disitu saya dengar, kita usir Pak Anto Kolpo, pengkhianat ini, kita bakar rumahnya. Gara-gara Pak Anto Koplo Pak Darmo kalah," ucap Sugianto. 

Bahkan Sugianto sempat berupaya berinteraksi kepada warga yang mendemo rumanya. Namun hal itu gagal.

"Saya sempat bilang, boleh saya memberikan keterangan sabagai warga yang mempunyai hak pilih, tidak ada lagi diskusi-diskusi lagi katanya. Bakar, usir terus pengkhianat ini. Di situlah terus intimidasi itu ada," ujar Sugianto. 

Hal.mengejutkan datang dari seorang orator bernama Juli. Sugianto mengaku, orator itu sempat menyiram rumahnya dengan bensin yang mengarah ke dinding. 

"Kalau berani bakar, saya laporkan ke polisi. Katanya tidak ada polisi-polisi di sini hukum rimba, begitulah bahasanya," ujar Sugianto. 

Kemudian, batu-batu mulai dilempari warga mengarah ke seng rumah, kaca, bahkan ke arah tubuh Sugianto. 

Atas hal itu, suasana pun sudah tak terkendali lagi, sehingga Sugianto bersama keluarganya menyelamatkan diri. 

"Saya suruh istri dan mertua saya masuk ke dalam rumah, di sini lah mulai anarkis, saya pun menyelamatkan diri. Dan saat ini kami pindah ke Dusun Petani Jaya ke rumah saudara kami," ujar Sugianto. 

Penyerangan warga ini yang disebut-sebut dari kubuh caleg yang kalah, terus berlanjut kerumah anggota tim sukses Caleg Dapil V dari PDIP. Sehingga total enam rumah rusak dan satu sepeda motor terbakar. 

"Kejadian itu berlangsung terus, rumah-rumah anggota saya juga disisir. Kawan saya Pak Rolan masuk rumah sakit, perlu dioperasi sore ini katanya, semoga kita doakan dia selamat dan sehat," ujar Sugianto. 

Meski begitu, saat ini Sugianto meminta perlindungan dari Caleg yang didukungnya dari PDIP bernama Juriah dan Ketua DPC PDIP, Raling Sinulingga. 

Gitupun Sugianto sudah membuat laporan ke Polres Langkat atas peristiwa yang dialaminya. 

"Kami minta perlindungan sebagai warga, apalagi kami sudah tidak nyaman lagi di desa," tutup Sugianto. (rsy/nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan