nusantaraterkini.co, RIAU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Rokan Hilir (Rohil) Riau. Bahkan, sudah seminggu peristiwa ini terjadi, api belum juga bisa dipadamkan.
Imbasnya, kepulan asap pekat memenuhi kawasan tersebut dan mengganggu aktivitas warga sehari-hari.
Bahkan, sebagian warga mengaku sulit bernapas lantaran asap tebal menyelimuti kawasan tersebut.
Seperti yang dialami oleh warga di Kecamatan Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Beberapa warga terpaksa mengungsi mencari tempat lebih aman.
"Yang pergi mengungsi sudah beberapa warga, pergi mencari tempat yang lebih aman," kata PJ Datuk Penghulu Rantau Panjang Kiri, Jefrianto saat berbincang dengan wartawan, dikutip dari kumparan, Senin (21/7/2025).
Saat ini, pemerintah daerah bersama tim gabungan TNI-Polri, Manggala Agni, BPBD, masih berupaya melakukan pemadaman.
"Semoga dalam waktu dekat hujan, dan kami tetap berupaya memadamkan api dan melakukan pendinginan," ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga bernama Joni Simanjuntak mengatakan harus pergi dari kampung halamannya untuk menghindari asap pekat yang sudah mengganggu kesehatan dia dan keluarga.
"Saya saja sudah mengungsi, sudah dua hari ini melangsir peralatan rumah ke kediaman orang tua saya, dibawa ke Kelompok Tani untuk mengungsi sementara," kata Joni.
Joni juga mengatakan akibat dampak asap karhutla ini, warga setempat merasa kesulitan untuk mencari nafkah, karena lingkungan mereka semua sudah didikelilingi oleh asap yang sangat tebal.
"Sudah hampir empat hari ini kami tidak tentu mencari nafkah, apalagi dua hari terakhir paparan asap akibat kebakaran lahan ini sangat pekat sekali, sehingga susah bernapas. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah Rohil," ucapnya.
Sementara itu, data dari BMKG Stasiun Pekanbaru, titik api di Riau mencapai 582 titik. Di antaranya, Kabupaten Bengkalis 21 titik, Kabupaten Kampar 40 titik, Kabupaten Pelalawan 30 titik, Kabupaten Kuantan Singingi 7 titik, Kabupaten Rokan Hilir 244 titik, Kabupaten Rokan Hulu 192 titik, Kabupaten Siak 15 titik, Kabupaten Kepulauan Meranti 9 titik, Kota Dumai 22 titik, dan Kota Pekanbaru 2 titik.
Data BPBD Riau mencatat luasan lahan yang terbakar di Riau dari awal tahun 2025 sampai saat ini sudah mencapai 899 hektare.
Sedangkan khusus di Kelurahan Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rohil, Riau, lahan yang terbakar mencapai 100 hektare. Api masih belum bisa dipadamkan.
"Luas lahan yang terbakar di Sei Gajah sekitar 100 hektare," kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Minggu (20/7/2025).
Kebakaran cepat meluas dikarenakan angin yang kencang dan kondisi cuaca panas ekstrem.
"Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni masih terus berupaya untuk memadamkan api," ujarnya.
"Mudah-mudahan dengan bantuan doa dan dukungan kerja keras dari semua unsur terkait, kita bisa segera selesaikan memadamkan api. Supaya tidak melebar ke tempat lain dan tidak memperburuk citra kita di mata nasional maupun internasional," sambungnya.
Sejauh ini, semua bantuan dukungan untuk memadamkan api sudah cukup dan tim pemadaman terus berupaya.
"Sarana prasarana masih memadai, masih cukup. Nanti kita lihat perkembangannya. Kalau sampai satu minggu ke depan (masih kebakaran), kita akan meminta bantuan termasuk water bombing yang selama ini sudah dibantu baik dari perusahaan maupun TNI AU," ucapnya.
(Dra/nusantaraterkini.co).