Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Ijeck Paparkan Program Ekonomi Umat Berbasis Syariah kepada Bank Indonesia

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Sofyan Akbar
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah saat audiensi dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Rudy Brando Hutabarat, Rabu (3/9/2025). (Foto: dok istimewa)

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah melakukan audiensi dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Rudy Brando Hutabarat, Rabu (3/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Ijeck memaparkan berbagai program unggulan MES Sumut yang bertujuan memperkuat ekonomi umat melalui pendekatan syariah.

Salah satu program yang menjadi perhatian utama adalah pengembangan Kampung Tahu di Binjai. Program ini diarahkan sebagai bentuk pemberdayaan pelaku usaha kecil berbasis komunitas, dengan harapan mampu menjadi model yang bisa direplikasi di daerah lain.

Baca Juga : Muswil MES Bali, Teguh Santosa Sambut Baik Adopsi Ekonomi Syariah dalam RPJMN 2025-2029

Tak hanya itu, Ijeck juga memaparkan rencana pembentukan Zona KHAS (Zona Clear, Halal, Aman, dan Sehat) yang ditargetkan hadir di setiap wilayah pengurus daerah MES di Sumatera Utara.

“Insya Allah, target kita satu Zona KHAS di tiap daerah mulai dari Langkat, Binjai, Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, Tebingtinggi, Siantar, Simalungun, Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Labuhanbatu Utara, Tanjungbalai, Batubara hingga Asahan. Ini kita rencanakan hadir secara bertahap hingga tahun 2026,” ujar Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan program pengembangan dan pendampingan sertifikasi halal yang akan dilakukan secara masif kepada pelaku UMKM, sebagai upaya mendukung ketahanan produk halal di Sumut.

Sebagai bagian dari upaya integrasi ekonomi syariah dan pariwisata, MES Sumut juga menginisiasi pilot project destinasi wisata halal di Kampung Nelayan Indah, Medan Labuhan. Lokasi ini dipilih karena dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata berbasis nilai-nilai Islam.

Baca Juga : Pemko Medan Siap Kerja Sama dengan MES, Dorong Ekonomi Syariah dan Sertifikat Halal

Program strategis lainnya adalah Masjid Center of Economic Empowerment berbasis ZISWAF Digital, yang ditargetkan diluncurkan pada tahun 2026. Program ini bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berbasis jamaah, dengan memaksimalkan potensi dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) secara bergulir.

“Melalui program ini, kita ingin menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi. Dana ZISWAF yang terhimpun bisa dikelola untuk membantu mustahik yang merupakan jamaah masjid itu sendiri dalam mengembangkan usaha produktif,” tuturnya.

Sementara Kepala Perwakilan BI Sumut, Rudy Brando Hutabarat, menyambut baik berbagai inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan BI untuk bersinergi dalam pengembangan ekonomi syariah di daerah.

(Akb/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan