nusantaraterkini.co, JAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang kembali menyelenggarakan Pelatihan Budaya Melayani (Handayani) pada Kamis (5/6/2025).
Pelatihan ini sebagai upaya dalam membangun layanan publik yang bersih, profesional, dan bebas dari praktik korupsi.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Lapas Cipinang dan Bank BRI Kantor Cabang Rawamangun, yang telah teruji dalam memberikan layanan berbasis budaya prima.
Baca Juga : Lapas Cipinang Dorong Transformasi Pengamanan lewat Kemitraan Brimob
Pelatihan Handayani bukan sekadar program pelatihan rutin, melainkan bagian dari langkah nyata Lapas Cipinang dalam mendukung agenda reformasi birokrasi dan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, menegaskan bahwa peningkatan kualitas pelayanan publik harus dimulai dari penguatan sumber daya manusia.
“Handayani adalah fondasi dalam membangun budaya pelayanan yang humanis, transparan, dan akuntabel. Budaya melayani tidak bisa dibentuk secara instan, melainkan melalui proses yang konsisten dan kolaboratif,” tegasnya.
Baca Juga : Dibuka di Lapas Cipinang, Orientasi CPNS Kemen IMIPAS DK Jakarta Fokus pada Pembentukan Integritas ASN
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan lembaga yang telah terbukti unggul dalam pelayanan publik, seperti Bank BRI, merupakan langkah strategis untuk menghadirkan perspektif pelayanan prima berbasis kepuasan pengguna layanan ke dalam lingkungan pemasyarakatan.
Salshabila Tria Pujy, perwakilan dari Bank BRI Rawamangun yang bertindak sebagai fasilitator, menekankan pentingnya komunikasi efektif, empati, dan profesionalisme dalam membangun kepercayaan publik.
“BRI berkomitmen mendukung lembaga pemerintah khususnya Lapas Kelas I Cipinang dalam membentuk budaya pelayanan yang tidak hanya cepat dan tepat, tetapi juga berintegritas,” ungkapnya.
Kegiatan pelatihan ini mencakup materi tentang pelayanan prima, etika komunikasi, pengelolaan konflik, serta upaya pencegahan maladministrasi dalam layanan publik. Peserta juga diajak untuk melakukan simulasi interaksi pelayanan berbasis nilai-nilai integritas dan antikorupsi.
Kepala Bagian Tata Usaha Lapas Cipinang, Lis Susanti, yang turut hadir dan memantau langsung jalannya pelatihan, menyampaikan bahwa program Handayani telah menjadi program unggulan Lapas Cipinang sejak tahun 2021.
“Kami konsisten menyelenggarakan pelatihan ini setiap tahun dengan melibatkan mitra strategis. Ini adalah bagian dari upaya sistematis kami dalam membangun budaya kerja yang bersih dan berintegritas di seluruh lini pelayanan,” jelasnya.
Menurutnya, Handayani bukan hanya program pelatihan teknis, tetapi juga upaya membangun karakter pelayanan yang berorientasi pada keadilan sosial, penghormatan terhadap hak masyarakat, dan bebas dari praktik koruptif.
Dengan pelatihan ini, Lapas Kelas I Cipinang kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pemasyarakatan yang progresif dalam mendorong transformasi layanan publik.
Handayani menjadi simbol dari semangat perubahan yang dimulai dari dalam, dari cara melayani yang lebih berempati, transparan, dan berkomitmen penuh terhadap prinsip-prinsip integritas.
(Ragil/nusantaraterkini.co).