Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Gencar Bansos Tahun 2024, Berikut Sejumlah Bansos Yang Disalurkan Jokowi

Editor:  Annisa
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Presiden Jokowi membagikan bantuan makanan tambahan untuk balita. (Setkab)

Nusantaraterkini.co - Penyaluran Bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat penerima manfaat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi program atau langkah pemerintah dalam memitigasi kenaikan harga pangan yang terjadi di hampir semua negara.

"Ya itu yang pertama kita tahu ada kenaikan harga beras di seluruh negara, bukan hanya di Indonesia saja, pertama," ujar Presiden Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, dikutip Senin, (12/2/2024).

Pemerintah menyalurkan bansos dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) guna memperkuat daya beli masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu, pada awal tahun ini.

Apa saja sih bansos yang akan cair di awal tahun ini? Berikut ini daftarnya.

1. Bansos Beras

Sejak bulan April 2023, Pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram. Sasaran bantuan ini adalah 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan ini pun akan terus disalurkan kepada keluarga penerima manfaat hingga bulan Juni 2024.

Menurut laman Badan Pangan Nasional (Bapanas), program Bantuan Pangan Beras adalah program pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.

2. Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Pemerintahan Presiden Jokowi juga merilis bantuan sosial (bansos) dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) untuk mitigasi risiko pangan. BLT pangan bernilai Rp 200 ribu per bulan dan dibagikan kepada 18,8 juta KPM.

Bantuan itu akan diberikan pada Januari-2024, namun dirapel sekaligus pada Februari 2024. 

Pemerintah mengungkapkan bantuan ini diberikan karena ada kenaikan beras yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia. Dengan BLT ini, pemerintah ingin memperkuat daya beli masyarakat bawah. Pemerintah pun mengaku program ini sudah melalui persetujuan dari DPR.

3. Program Keluarga Harapan (PKH)

Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dibagikan secara bertahap, tepatnya 4 tahap dalam satu tahun. Tahap 1 dibagikan bulan Januari-Maret, kemudian tahap 2 dan 3 pada April-Juni dan Juli-Oktober. Sementara itu, tahap 4 pada Oktober hingga Desember.

PKH juga disebut akan diteruskan pada tahun 2024.

PKH diberikan untuk membantu masyarakat tidak mampu khususnya dalam aspek kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan. PKH kesehatan akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) PKH kepada ibu hamil dan anak balita sebesar Rp3 juta per tahun.

Untuk pendidikan, pemerintah memberikan anak-anak SD bantuan sebesar Rp900 ribu per tahun, anak SMP Rp1,5 juta per tahun, dan anak SMA Rp2 juta per tahun. Sementara itu, untuk tujuan kesejahteraan, keluarga yang memiliki anggota berusia di atas 60 tahun dan penyandang disabilitas akan menerima Rp2,4 juta per tahun.

Berikut ini rinciannya:

  • Balita usia 0-6 tahun serta ibu hamil dan baru melahirkan masing-masing mendapat Rp 3 juta per tahun atau Rp 750 ribu per tahap.
  • Siswa SD, SMP, dan SMA menerima bantuan sesuai jenjangnya, mulai dari Rp 900 ribu hingga Rp 2 juta per tahun.
  • Lansia berusia 70 tahun ke atas dan penyandang disabilitas berat mendapatkan Rp 2.4 juta per tahun atau Rp 600 ribu per tahap

4. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

BPNT diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dengan kondisi sosial ekonomi 25 persen terendah di daerah pelaksanaan. Bentuknya berupa kartu keluarga sejahtera yang salah satunya dapat digunakan di e-warong terdekat.

Meskipun namanya BPNT, masyarakat tetap mendapatkannya dalam bentuk uang. Jumlah yang diterima sebesar Rp200.000 per bulan dan dibagikan dua bulan sekali. Sehingga dalam satu tahun terdapay 6 tahap penyaluran dan KPM akan menerima Rp400.000 dalam sekali pencairan

Bantuan ini dulu namanya program raskin. Kemudian penyaluran raskin diganti menggunakan kartu elektronik. Kartu elektronik ini dapat digunakan untuk membeli beras, telur, dan bahan pokok lainnya. Harapannya, masyarakat bisa mendapatkan gizi seimbang, bukan hanya karbohidrat, melainkan juga protein.

5. Program Indonesia Pintar (PIP)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan Program Indonesia Pintar (PIP) akan berlanjut pada 2024. Dari catatan Kemendikbudristek, alokasi PIP tahun 2024 ditujukan untuk 18,59 juta SD, SMP, SMA/SMK. Adapun bantuan dana PIP untuk siswa jenjang SMA/SMK meningkat dari Rp 1 juta pada 2023, menjadi Rp 1,8 juta pada tahun ini.

Berikut ini kategori peserta yang layak menerima PIP:

  • Peserta didik dari pemegang KIP/KKS/KPS
  • Peserta didik dan keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
  • Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan.
  • Peserta didik yang terkena dampak bencana alam
  • Peserta didik yang pernah drop out.
  • Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah atau peserta didik dengan pertimbangan khusus lainnya.
  • Peserta pada lembaga khusus atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

(Ann/Nusantaraterkini.co)

Sumber: CNBCIndonesia.com

Advertising

Iklan