Nusantaraterkini.co, MEDAN - Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menerima kedatangan komunitas group whatsapp (GWA) "Penikmat Demokrasi" di Pendopo rumah pribadinya di Jalan Karya Bakti Medan, Jumat (4/10/2024) pagi.
Pertemuan Edy dan komunitas GWA Penikmat Demokrasi ini berjalan sederhana dan penuh kekeluargaan. Bincang pun saling mengisi saran dan pendapat, untuk kemenangan Edy-Hasan di Pilgubsu 27 November 2024 mendatang.
GWA Penikmat Demokrasi yang adminnya dipegang Arief Tampubolon, juga berisikan Cagubsu Edy Rahmayadi beserta istri Nawal Lubis. Tidak segan-segan lagi, mereka pun menyampaikan saran dan pendapat kepada Edy yang begitu terbuka.
"Ayo kawan-kawan, apa yang kita cakapkan. Sampaikan saja, jangan segan segan," ucap Edy membuka bincang.
Diawali oleh Ucok Kocu (panggilan akrab Fakhruddin) yang memperkenalkan diri sambil tersenyum, lalu menyampaikan peluang pasangan calon Gubsu dan Wakil Gubsu Edy-Hasan, sudah semakin dipastikan menang di Pilgubsu.
Dikemukakan Kocu, dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024 di wilayah Provinsi Sumatera Utara (33 Kabupaten/Kota) sebanyak 10.771.496 pemilih.
Apabila diprediksi dari jumlah DPT itu, jelasnya, sekiranya 80 persen warga Sumut menggunakan hak pilih nya, maka pasangan Edy-Hasan diprediksikan sudah mampu meraih 3,5 juta suara, tetapi jumlah tersebut masih mengalami kekurangan 1,5 juta suara untuk bisa mencapai 5 juta suara dari jumlah pemilih masyarakat Sumut.
"Oleh karena itu, dari 10 juta lebih jumlah pemilih itu, pasangan Edy-Hasan harus mampu memaksimalkan tim yang ada. Pasalnya, saat ini tim yang ada masih kalah dengan infrastruktur dari tim sebelah yang lebih dari kita. Tapi begitu pun nanti Pak, lewat tanggal 20 Oktober belum tau lagi kita ceritanya. Itu lah pak," ujar Kocu.
Sementara itu, Jhonris Purba menambahkan, pasangan calon Gubsu dan Wakil Gubsu Edy-Hasan harus bisa memanfaatkan potensi tim pemenangan yang ada, baik secara struktural dan kultural.
"Bapak bisa perintahkan Pak Hasan untuk masuk ke daerah Toba dan sekitarnya. Ini saatnya Pak Hasan harus meluruskan apa yang selama ini terngiang di kami orang toba pak khususnya. Kami yakin Pak Hasan itu bisa pak, dan kemenangan Edy-Hasan sudah hampir bisa dipastikan," pungkasnya.
Edy pun merespon masukan dari Kocu dan Jhonris. Edy mengaku selalu membaca dan mengikuti isi GWA Penikmat Demokrasi yang penuh dengan dinamika dan perkembangan bangsa Indonesia.
Mantan Pangkostrad itupun juga berpesan agar jangan pernah takut untuk menyampaikan kebenaran demi kebaikan Sumut.
"Kebenaran itu harus disampaikan, dan jangan pernah takut menyampaikan kebenaran itu. Semua kita ini pasti mati, tetapi kita tidak tau itu kapan. Saya 32 tahun tugas militer, sudah saya lalui semua itu. Tapi saya ini kan kalian lihat. Masih hidup di depan kalian. Kebenaran harus disampaikan, saya pun siap menerima keritikan untuk sebuah kebenaran. Kita ini semua manusia tak ada yang sempurna," ucap Edy.
"Ingat, jangan salah kita memilih pemimpin. Pertama lihat integritas pemimpinnya, kedua etikanya, dan yang ketiga intelektualitasnya. Itu yang disampaikan dosen saya. Kata dia kalau mau jadi pemimpin, tiga itu yang utama harus dilaksanakan. Integritas yang utama, bukan intelektualitas," sambungnya.
Edy juga meminta maaf kepada komunitas GWA Penikmat Demokrasi dengan penyambutannya yang sederhana di pendopo rumahnya.
"Gak papa ya kita duduk seperti ini macam wirid," kata Edy, disambut Pujo dengan lepas.
"Gak papa pak, uda paten kali ni pak," ucap Pujo, dan disambut tawa kawan kawan yang lain.
"Bapak kapan ada waktu, saya mau ajak bapak ketemu warga di pinggiran pantai Sergai, yang baru baru ini terkena banjir luapan air laut. Nanti saya sampaikan ke bapak waktunya," sambung Riki.
Di akhir, Rizkan Yuliadi menyambut positif pernyataan Edy Rahmayadi tentang tiga poin integritas, etika, dan intelektaulitas anak negeri.
"Saya sependapat dengan apa yang disampaikan Pak Edy. Dunia pendidikan di Sumut harus menjadi prioritas kemajuannya. Agar semua anak Sumut memiliki tiga poin tersebut. Kami siap memenangkan Pak Edy dan Pak Hasan. Tetap semangat kita pak," tegasnya.
(Akb/Nusantaraterkini.co)