Nusantaratetkini.co - Soekarno menjadi salah satu tokoh sejarah yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena perannya tersebut menjadikan nama Soekarno begitu melekat di masyarakat Indonesia.
Pasalnya seperti yang tertulis dalam sejarah, Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya.
Tapi sebenarnya, Belanda secara resmi menjajah Indonesia hanya di puluhan tahun saja, demikian dikutip Nusantaratetkini.co dari Hops.ID, Kamis (22/5/2024).
Namun beredar kabar, Soekarno menanamkan sesuatu yang kurang sesuai dengan sejarah nyatanya.
Lantaran kedatangan Belanda ke Tanah Air pertama kali hanya untuk berdagang rempah-rempah.
“Orang Belanda yang datang pertama kali ke Nusantara adalah Cornelis de Houtman, yang datang kesini pada tahun 1596,” ucap pengisi suara YouTube TyoJB seperti yang Hops.ID kutip pada Rabu, 22 Mei 2024.
“Orang Belanda yang datang awal-awal ke Nusantara bukan lah pemerintahnya namun para pedagang,” tambahnya.
Di masa itu pula, berbagai kerajaan-kerajaan yang tertulis dalam sejarah masih eksis di Indonesia.
Oleh karenanya, kedatangan Belanda tidak bisa dikatakan sebagai bentuk dari sebuah penjajahan.
“Itu pun tidak bisa dikatakan menjajah karena penguasa Jawa masih dibawah Kerajaan Mataram,” ujarnya.
Baru pada tahun 1816, Belanda meniatkan diri untuk menguasai seluruh wilayah di Indonesia ini.
Oleh karena itu, sejak saat itu banyak terjadi pertempuran antara Belanda dengan rakyat Indonesia.
Hingga pada akhirnya, Belanda baru bisa menaklukan seluruh wilayah di Indonesia pada tahun 1907.
Untuk itu, Belanda pun baru secara resmi menjajah Indonesia sejak tahun 1907 hingga tahun 1942.
“Jadi cuman 35 tahun saja gais Belanda menjajah Indonesia,” tambahnya.
Ternyata dibalik apa yang tertulis dalam sejarah itu, ada campur tangan dari Bung Karno di dalamnya.
Soekarno kerap kali menyebutkan dalam pidatonya jika Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun.
“Presiden Soekarno memang pernah menyebut Indonesia dijajah selama 350 tahun,” ujarnya.
Tentu, Bung Karno memiliki alasan mengapa dirinya kerap kali menyebutkan hal itu dalam pidatonya.
Presiden pertama Indonesia ini ingin masyarakat Indonesia bersemangat dalam melawan penjajah.
Hingga pada akhirnya, apa yang disampaikan dalam pidato itu berbuah manis dengan kemerdekaan.
“Itu tujuannya agar rakyat saat itu bersemangat untuk melawan penjajah bersama-sama,” imbuhnya. (*)