Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

EKSKLUSIF Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Dinilai Kurang Maksimal, Gen Z: Yang Dulu Lebih Worth It

Editor:  hendra
Reporter: Junaidin Zai
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kondisi terkini lapangan Merdeka Medan pada Senin (21/7/2025). (Foto: Junaidin Zai/Nusantaraterkini.co)

Nusantaraterkini.co, MEDAN – Proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan yang digadang sebagai ruang terbuka hijau multifungsi bagi masyarakat menuai beragam respons dari pengunjung, khususnya kalangan muda. Meski diharapkan menjadi ikon baru kota, sejumlah pengunjung menilai pengerjaan yang belum rampung justru mengurangi kenyamanan.

“Kurang nyaman lah ya di Lapangan Merdeka ini. Karena ya belum bangun semua kali ya, jadi banyak yang belum bisa dipakai,” ujar Sepania Hutabarat seorang pengunjung saat ditemui, Senin (21/7/2025).

Baca Juga: EKSKLUSIF VIDEO Kacamata Lapangan Merdeka Kota Medan

Hal senada disampaikan pengunjung lain, Nikma yang menilai suasana Lapangan Merdeka sebelum revitalisasi justru terasa lebih nyaman.

“Menurut saya seperti di tahun silam, ada posisi-posisi yang lebih nyaman. Ada tempat duduk, ada pondok buat senam, sekarang belum terlihat,” katanya.

Proyek yang digadang sebagai mega proyek peninggalan Wali Kota Medan sebelumnya ini disebut belum sepenuhnya tuntas. Sejumlah fasilitas seperti toilet umum, area parkir, dan tempat ibadah belum bisa diakses secara optimal oleh masyarakat.

“Saya tadi nyari kamar mandi belum ketemu, parkir juga susah. Kalau dibuka untuk umum tapi fasilitas dasar belum siap, sayang juga. Gak Worth it,” keluh Nikma seorang pengunjung lainnya yang datang karena keperluan pekerjaan.

Baca Juga: EKSKLUSIF Lapangan Merdeka Medan Dikeluhkan Pengunjung: Tarif Parkir Tinggi, Toilet tak Berfungsi

Keluhan soal Parkir dan Pungli

Selain fasilitas dasar yang belum memadai, pungutan liar di area parkir juga menjadi sorotan. Beberapa pengunjung mengaku harus membayar tarif parkir yang dianggap tidak wajar.

“Parkir kereta dikenakan Rp5.000, padahal biasanya Rp2.000 atau Rp3.000. Itu udah harga mobil, jadi menurut saya pungli,” ujar Pryda asal Kecamatan Medan Perjuangan.

Hal ini dinilai mencoreng tujuan utama revitalisasi yang seharusnya memberikan kenyamanan dan aksesibilitas lebih baik bagi publik.

Harapan Dipercepat dan Tepat Guna

Meskipun masih dalam proses pembangunan, sejumlah pengunjung mengakui bahwa kawasan ini mulai ramai digunakan untuk aktivitas ringan seperti jogging sore dan bersantai. Namun, harapan besar tetap tertuju pada percepatan pembangunan fasilitas penunjang.

“Kalau bisa dipercepat. Harapannya sih fasilitas seperti toilet, parkir, tempat ibadah bisa segera selesai,” kata salah seorang warga.

Baca Juga: EKSKLUSIF Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Berlanjut, Wartawan Dilarang Meliput

Penting Diketahui

Lapangan Merdeka Medan saat ini menjadi salah satu dari sejumlah proyek strategis pemerintah kota dalam upaya menyediakan ruang publik yang representatif dan inklusif. Meski sudah bisa digunakan sebagian, pengunjung berharap ke depan kawasan ini bisa benar-benar maksimal dalam fungsi dan kenyamanan.

Total anggaran revitalisasi Lapangan Merdeka Medan sejak dimulai pada pertengahan 2022 hingga awal 2025 mencapai sekitar Rp 497 miliar. Ini termasuk anggaran dari APBD Kota Medan dan dukungan dari APBD Provinsi Sumatera Utara.

Rincian anggaran per tahapan proyek:

Tahun 2022: sekitar Rp 93,5 miliar dialokasikan untuk tahap awal penggalian basement dan pekerjaan awal lainnya. 

Tahun 2023: Pemkot Medan mencairkan anggaran sekitar Rp 313 miliar untuk tahap kedua revitalisasi. 

Tahun 2024–2025: tambahan anggaran sekitar Rp 78,5 miliar dialokasikan khusus untuk sarana dan prasarana pendukung Lapangan Merdeka.

Menurut informasi, kontrak nilai proyek ini mencapai Rp 497.207.615.427, dengan cakupan multiyears, dikelola oleh PT CSK, termasuk paket TA 2023 senilai Rp 318,5 miliar dan pagu total hingga akhir 2024 mencapai sekitar Rp 497 miliar.

Jadi secara keseluruhan, sejak peluncuran pada Juli 2022 hingga peresmian di Februari 2025 dan termasuk pekerjaan basement serta fasilitas pendukung biaya yang dikeluarkan melebihi Rp 490 miliar, mendekati angka Rp 500 miliar.

(Cw7/Nusantaraterkini.co).

Advertising

Iklan