nusantaraterkini.co, PAPUA - Pasca-perang suku yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, tim gabungan TNI-Polri melakukan sweeping dengan berjalan kaki di seputaran Kota Mulia pada Minggu (09/03/2025).
Sweeping yang dipimpin Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare ini melibatkan 400 personel gabungan yang terdiri dari Kodim 1714/PJ, Polres Puncak Jaya, Satgas Yonif Raider 715/MTL, Satgas Yonif Raider 112/DJ, Brimob Yon B dan Yon C Polda Papua BKO Puncak Jaya, Satgas Mandala V, Kopasgat dan Satgas ODC.
Baca Juga : Leher Wanita Robek Disabet Pisau Penjambret
Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare didampingi oleh Dandim 1714/PJ Letkol Inf Irawan Setya Kusuma, S.Hub.Int. serta Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara, SH, SIK, MH mengatakan, sweeping ini dilakukan guna memastikan keamanan di wilayah Kota Mulia, Puncak Jaya.
"Selain melakukan patroli jalan kaki dan sweeping, aparat keamanan juga dibagi dalam beberapa titik untuk memberikan imbauan-imbauan kepada masyarakat agar tidak lagi berperang hingga aksi bakar rumah warga," kata Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare, Senin (10/3/2025).
Baca Juga : Pencari Bekicot Dianiaya Polisi, Kapolres Grobogan Minta Maaf
"Untuk itu rekan-rekan Polri yang di back-up oleh TNI melaksanakan penyitaan atau mengambil semua alat-alat perang yang di gunakan masyarakat untuk berperang, selain menyita alat perang kami menyusuri jalan-jalan utama dan pos-pos penyekatan," sambungnya.
Sementara itu, Dandim 1714/PJ Letkol Inf Irawan Setya Kusuma, S Hub.int. mengatakan bahwa TNI hanya memback-up Polri dalam kegiatan patroli sweeping alat perang (busur dan panah) yang di gunakan masyarakat untuk berperang.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, sebagai aparat kewilayaan TNI-Polri kita terus bersinergi untuk menciptakan keamanan yang aman dan kondusif dengan menggelar patroli jalan kaki dan sweeping gabungan berskala besar seputaran Kota Mulia," kata Irawan.
Didalam sela kegiatan sweeping gabungan tersebut, TNI-Polri juga mengimbau kepada masyarakat agar apapun hasil dari MK nantinya harus diterima oleh seluruh masyarakat.
"Siapapun yang terpilih menjadi pemimpin, itu adalah pilihan Tuhan untuk membangun Kabupaten Puncak Jaya agar semakin maju. Untuk itu kami berharap kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, mari kita sama-sama menjaga keamanan, jangan melakukan tindakan yang melanggar hukum atau merugikan baik diri sendiri maupun Negara, kami ingin agar masyarakat Puncak Jaya tetap aman, nyaman dan damai sehingga masyarakat dapat beraktifitas seperti biasa,” ucap Letkol Inf Irawan.
Hingga sampai saat ini, situasi di Kabupaten Puncak Jaya terpantau masih kurang kondusif, akibat dampak dari Perang Suku.
(Dra/nusantaraterkini.co).