Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kapolda Sumut: Angka Kejahatan Turun 22,37 Persen

Editor:  Rozie Winata
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. (Foto: istimewa)

Kapolda Sumut: Angka Kejahatan Turun 22,37 Persen

Nusantaraterkini.co, MEDAN - Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, narkoba menjadi faktor terjadinya aksi kejahatan di wilayah Sumut.

Di mana, sebut dia, tercatat 65 persen pelaku jambret terbukti mengonsumsi narkoba.

"Juga narkoba menjadi penyebab kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia di Kabupaten Simalungun," katanya saat menjadi pembicara dalam Workshop Indonesia Bersih Narkoba bertempat di Hotel Grand City Hall, Medan, Selasa (23/4/2024).

Kegiatan itu sendiri dihadiri Kepala BNN RI, Pj Gubernur Sumut, Pangdam I Bukit Barisan serta seluruh kepala daerah se-Sumut.

Lebih lanjut Agung mengungkapkan, tingginya kasus kejahatan sebagai dampak dari peredaran narkoba karena Polda Sumut bersama jajaran terus meningkatkan upaya pemberantasan narkotika di Sumut.

"Korelasi jumlah pemberantasan pada 2023, Polda Sumut berhasil mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang. Dengan rincian jaringan 5.320 orang dan pengguna 1.250 orang," jelasnya.

Agung menerangkan, untuk barang bukti narkoba sepanjang 2023 diantaranya sabu 1,12 ton, ganja 2,2 ton, pohon ganja 395.064 batang, pil ektasi 181.673 butir, ladang ganja 150 hektar serta obat-obatan lainnya.

"Polda Sumut bersama Kodam I Bukit Barisan dan BNN Sumut juga melakukan penggerebekan Key Garden dalam rangka pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba di wilayah Polrestabes Medan," terangnya.

Jenderal bintang dua itu menyampaikan, lewat gencarnya penindakan narkoba, tercatat selama 6 bulan terakhir jumlah kejahatan cenderung mengalami penurunan 22,37 persen. Dalam hal ini Polda Sumut dapat mencegah 14.686.081 jiwa dari pengaruh narkoba.

"Pengungkapan narkoba di Sumatera Utara merupakan kegiatan rutin bukan operasi kepolisian. Diharap kesedaran masyarakat untuk menghindari narkoba karena menjadi musuh bersama," pungkasnya.

(zie/Nusantaraterkini.co)

Advertising

Iklan