Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Bapanas Ungkap Alasan HET Beras Premium Naik

Editor:  Annisa
Reporter: Shakira
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (kanan) meninjau pasokan beras. (Foto: ANTARA/HO-Humas Bapanas)

Nusanataraterkini.co - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengungkapkan alasan penetapan relaksasi Harga Eceren Tertinggi (HET) yang semulanya Rp 13.900 menjadi Rp 14.900 per kilogram dilakukan guna menjaga ketersediaan stok beras dan harga di tingkat konsumen selama Ramadhan 1445 Hijriah.

Arief menuturkan dari pengalaman sebelumnya, harga GKP sempat terlalu rendah sehingga tidak ada keseimbangan harga dan membuat para petani tidak memiliki pemasokan beras untuk digiling. 

“Ya, relaksasi ini kan untuk menjaga ketersediaan juga, baik masyarakat kecil mau menengah atau high end kan perlu ketersediaan. Jangan sampai ketersediaan enggak ada. Kita kan pernah ada pengalaman-pengalaman demikian, saat harga terlalu rendah, itu enggak ada yang bisa masok karena tidak seimbang sama market, jadi ini diseimbangkan,” ujar Arief di Jakarta, Rabu, (13/3/2024), dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, menurutnya, relaksasi sebesar Rp 1.000 per kilogram yang ditawarkan pemerintah itu sudah cukup, lantaran memberikan dampak terhadap kenaikan harga gabah. 

“Kalau harga gabah hari ini Rp 7.000, sebenarnya itu sudah bisa di bawah Rp 14.900 harga berasnya,” kata Arief.

Sebelumnya, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan relaksasi harga eceren tertinggi atau HET beras premium yang naik semula Rp 13.900 per kilogram menjadi Rp 14.900 per kilogram. 

Kenaikan ini hanya berlaku sementara, mulai dari tanggal 10 Maret 2024 hingga 23 Maret 2024. Arief menyampaikan penerapan relaksasi HET sementara agar masyarakat bisa lebih nyaman dalam menjalankan ibadah di bulan puasa dan tidak kesulitan memperoleh akses pembelian beras di pasar.

(Ann/Nusantaraterkini.co)
Sumber: Kompas.com

Advertising

Iklan