Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

25 Santri Ponpes di Magelang Tertimpa Tandon Air, 4 Orang Tewas

Editor:  hendra
Reporter: Redaksi
WhatsApp LogoTemukan Nusantaraterkini.co di WhatsApp!!
25 Santri Ponpes di Magelang Tertimpa Tandon Air, 4 Orang Tewas. (Foto: kompas).

nusantaraterkini.co, JATENG - Sebanyak 25 santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tertimpa tandon air.

Insiden yang terjadi pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB melukai 11 santri, sementara 4 santri lainnya meninggal dunia. Evakuasi sendiri baru selesai pada pukul 23.30 WIB.

Keempat santri yang meninggal dunia itu yakni, Wildan dari Surabaya, Reyfhan Hafidz dari Tangerang, Bima Arya dari Surabaya dan Fadil Hanafi dari Depok.

Koordinator Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, mengatakan peristiwa itu terjadi saat waktu mandi persiapan pelaksanaan salat Jumat, sehingga saat itu adalah jam padat kegiatan di area tersebut.

"Tanpa diduga, tandon air yang terletak di belakang kamar mandi belakang asrama roboh, pada saat yang sama para santri yang sedang mengantre mandi tertimpa pondasi tandon," jelasnya dikutip kumparan, Sabtu (26/4/2025).

Ia mengatakan, 25 orang santri (11 di antaranya luka-luka) dibawa ke RS Merah Putih, namun ada beberapa santri yang masih terjebak di dinding kamar mandi.

"Setelah kami datang, setelah kami cocokkan juga dengan data dari pihak pondok, yang tertimpa talud itu 9 orang. Jumlah total korban sebelumnya sudah ada dilakukan evakuasi dari pondok sendiri itu 20 orang sudah dilarikan ke RS. Dari 9 korban yang kami evakuasi itu, 5 orang korban mengalami luka yang cukup berat, dan 4 orang dinyatakan meninggal," kata Basuki.

Ia mengakui ada kendala saat mengevakuasi para santri yang masih terjebak. Salah satunya karena area kamar mandi dan taludnya yang berada di lokasi yang cukup sempit.

"Jadi memang untuk proses evakuasi santri yang tertimpa talud di ponpes cukup mengalami kesulitan ya, karena di samping area yang sangat sempit, di mana kita dihadapkan dengan selasar kamar mandi yang kurang lebih 1 meter dan ambrol dan kemudian kita harus evakuasi dari dalam kamar mandi juga karena memang kita tidak punya akses lain untuk mengevakuasi korban," kata Basuki.

"Ditambah dengan labilnya posisi talud tersebut, sehingga kita ekstra hati-hati, ditambah ada korban dengan posisi hidup sehingga kita harus ekstra hati-hati korban bertambah dan mengancam keselamatan si korban dan kita sendiri sebagai penolong," sambungnya.

(Dra/nusantaraterkini.co).

Advertising

Iklan