Nusantaraterkini.co, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong sekolah-sekolah kedinasan di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melakukan pembaharuan, sehingga menjadi lebih produktif dan kompetitif dalam beraktivitas.
Hal ini disampaikannya saat memberikan pengarahan di hadapan civitas akademika dari sejumlah sekolah kedinasan, seperti Politeknik Penerbangan Indonesia Curug (PPI Curug), Politeknik Transportasi Darat Indonesia-Sekolah Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD), Politeknik Pelayaran Banten, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), yang berlangsung di PPI Curug, Tangerang, Banten, Sabtu (25/5/2024).
"Para pengajar bisa memberikan tugas yang bersifat kelompok dan berbasis digital untuk merangsang peserta didik agar lebih aktif dan kreatif dan kompetitif dalam lingkungan kampus,” ujarnya dikutip dari laman Kemenhub, Minggu (26/5/2024).
Untuk mencapai hal tersebut, Menhub mengatakan bahwa kurikulum sekolah yang berada di bawah nanungan harus humanis, beretika, dan futuristik.
“Saya berpesan agar sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan BPSDMP harus memiliki kurikulum yang humanis, beretika, dan futuristik. Tinggalkan budaya kekerasan yang selama ini sangat merugikan,” katanya.
Budi menerangkan bahwa dunia pendidikan di Indonesia saat ini secara garis besar sudah berubah, termasuk dalam hal silabus yang lebih beragam, seperti halnya tentang ekonomi, hubungan antarmanusia, hingga bisnis baru yang kompetitif. Selain itu, hampir semua kampus di Indonesia juga melakukan peningkatan agar mampu bersaing dengan dunia luar yang terus berkembang.
“Kalian harus bersaing secara sehat dalam hal prestasi. Pasalnya, di masa depan, kalian lah yang akan memegang kendali di dunia transportasi,” imbuhnya.
Selain itu Budi juga menekankan pentingnya mega shifting di dunia pendidikan. Menurutnya, peserta didik harus membangun karakter dan skill baru agar mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada di masa depan.
Sementara itu, tuturnya, butuh kesadaran dari semua pihak, khususnya mahasiswa, untuk menyukseskan reformasi di sekolah-sekolah BPSDMP.
“Pakai hati untuk berubah. Reformasi jangan hanya menjadi jargon, tapi harus benar-benar diimplementasikan,” tandasnya.
(zie/nusantaraterkini.co)